Oleh: Rifka Fauziah Arman, A.Md. Farm.
CemerlangMedia.Com — Banyak sekali fakta menarik tentang Bekasi saat ini. Penampilan Bekasi yang ditata sedemikian rupa dengan kemegahan pembangunan infrastrukturnya telah membangun sebuah Taman Media di Jalan Inspeksi Kalimalang (radarbekasi.id, 25-01-2024). Bekasi juga akan menambahkan fasilitas lapangan squash berskala internasional dengan nilai miliaran rupiah yang sebelumnya sempat terhenti di 2023 karena kekurangan dana (tribunnews.com, 25-01-2024).
Pemkab Bekasi pun telah berencana akan menjadikan Cikarang sebagai kota yang produktif agar mendukung perekonomian masyarakat serta menambah pemasukan nasional. Ini karena Cikarang merupakan kawasan industri terbesar di Bekasi. Pemkab juga akan melengkapi fasilitas dan infrastruktur di Cikarang agar tercapai tujuan sebagai kawasan produktif secara bisnis (antaranews.com, 26-01-2024).
Selain itu, masih ada rencana terbaru untuk membangun dua museum sejarah Bekasi yang akan menelan dana ratusan miliar rupiah. Museum ini akan dibangun di Islamic Center Kota Bekasi dan di daerah Kranggan, Jatisampurna. Untuk yang di islamic museum dengan tema sejarah, sedangkan di Kranggan bertema kebudayaan (klikbekasi.co, 28-01-2024).
Dikutip dari laman ayojakarta.com (26-1-2024), Bekasi yang terkenal dengan sebutan “Planet Bekasi” adalah kota besar yang masuk dalam lingkar Jabodetabek dan kota yang paling banyak aktivitasnya sebagai pusat bisnis dan industri di pulau Jawa. Bekasi juga menempati posisi timur dekat dengan Tangerang, Depok, dan juga Bogor, terkenal dengan UMR-nya yang tinggi dibanding Jakarta sebagai pusat ibu kota dan pusat bisnis terbesar di Indonesia.
Kemorosotan di Balik Estetika
Begitu megah nama Bekasi dengan keanggunan estetika pembangunannya, tetapi menyisakan fakta pilu. Berita radarbekasi.id (24-01-2024), terdapat bangunan sekolah negeri di Bekasi yang tersangkut kasus sengketa tanah. Walaupun sudah ditebus oleh pemerintah setempat, tetapi sempat mengganggu aktivitas belajar mengajar murid-murid dan guru di sekolah tersebut. Sebagai tempat yang sempat dijadikan “Kota Ramah Anak” amatlah miris dengan adanya kasus ini.
Ditambah lagi kasus seorang laki-laki yang masih membuang hajatnya di sungai hingga tewas tenggelam. Jasadnya ditemukan tersangkut di Kali Jeruk, Cikarang. Sungguh ironi, di balik pernak-pernik kemewahan dan berbagai proyek yang dibuat oleh pemerintah Bekasi, tersimpan banyak PR yang belum terselesaikan hingga mengancam nyawa dan menorehkan kepiluan. Banyak anggaran yang dikeluarkan demi mempercepat bisnis dan keuntungan kapitalis, tetapi mengabaikan permasalahan higienitas dan kualitas pendidikan hari ini.
Pemerintah saat ini yang memiliki kepentingan untuk memperluas dan mempermudah bisnis serta kekuasaannya, amatlah mudah menggelontorkan milyaran anggaran demi membangun infrastruktur mewah nan megah. Estetika dan kecanggihan diperlihatkan kepada rakyat bahwa Bekasi akan menjadi wilayah yang produktif secara bisnis.
Begitu besarnya perhatian pemerintah terhadap kepentingan bisnis dan investasi, tetapi menganaktirikan pendidikan dan kesejahteraan rakyat. Estetika yang katanya demi rakyat, tetapi nyatanya lebih berpihak kepada kaum kapitalis.
Begitulah dampak dari sistem kapitalisme yang diemban negara, mampu meregang nyawa rakyat dan abai terhadap nasib rakyat. Kebutuhan pokok untuk makan dan tempat tinggal masih sulit didapatkan, lapangan kerja sulit, dan kondisi ekonomi yang menurun semenjak pandemi lalu. Inilah potret kecantikan sistem kapitalisme, bersolek indah, tetapi menyembunyikan begitu banyak kebobrokan di dalamnya.
Solusi Praktis
Sangat berbeda dengan sistem Islam yang memperhatikan dan menempatkan kebutuhan dasar sebagai skala prioritas dan menempatkan bagian lainnya sebagai hal yang masih bisa dipenuhi nantinya. Seorang khalifah yang menggunakan sistem pemerintahan Islam pasti akan menempatkan kebutuhan dasar sebagai prioritas yang wajib dipenuhi secara merata tanpa dipungut biaya.
Sistem yang diambil dari syariat Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunah, mengikuti Rasulullah saw., mengedepankan cara kepemimpinan berpikir yang pernah dicontohkan berabad-abad lamanya oleh para khalifah, hingga ada masa tidak didapatkan sedikit pun rakyat miskin. Ya, sebuah sistem yang berasal dari Allah Swt. yang mengatur seluruh kehidupan manusia, baik dalam segi pemerintahan, ekonomi, pendidikan, bahkan masalah higienitas pun diatur dalam sistem Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاَ نِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَآءَهُمْ وَا حْذَرْهُمْ اَنْ يَّفْتِنُوْكَ عَنْۢ بَعْضِ مَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ اِلَيْكَ ۗ فَاِ نْ تَوَلَّوْا فَا عْلَمْ اَنَّمَا يُرِ يْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّصِيْبَهُمْ بِبَـعْضِ ذُنُوْبِهِمْ ۗ وَاِ نَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّا سِ لَفٰسِقُوْنَ
“Dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka. Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memerdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sungguh, kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” [CM/NA]