Nasionalisme Mengakar, Umat Islam Terpencar

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Hessy Elviyah, S.S.
(Kontributor CemerlangMedia.Com)

CemerlangMedia.Com — P4l3stin4 masih membara. Entitas penjajah belum juga melepas negeri para nabi itu dari cengkeramannya. Berbagai kecaman menyeruak dari seluruh penjuru dunia, mulai dari aksi solidaritas dengan pergerakan massa untuk menyuarakan kebebasan P4l3stin4, aksi boikot terhadap produk yang berafiliasi dengan Yahudi, hingga bantuan dana serta obat-obatan tidak lantas membuat P4l3stin4 terlepas dari kebrutalan penjajah Zionis.

Tragedi P4l3stin4 terus terulang, segala aksi yang dilakukan tersebut tidak membuahkan hasil, tidak mampu mengembalikan P4l3stin4 ke umat Islam. Namun, sayang, tidak ada upaya lain yang dilakukan penguasa-penguasa negeri Islam untuk membebaskan P4l3stin4. Padahal banyak seruan dari rakyatnya untuk mengirimkan militer demi kemerdekaan P4l3stin4.

Seperti disampaikan oleh Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) yang menyerukan untuk mengintervensi militer dalam membela P4l3stin4 kepada negara-negara yang berbatasan langsung dengan Isr43l yang mencakup penyediaan peralatan dan keahlian militer. Lebih jauh, disebutkan pula bahwa hal ini merupakan kewajiban agama yang mengikat (detikNews.com, 02-11-2023).

Fatwa tersebut rupanya tidak lantas membuat penguasa negeri-negeri muslim bertindak cepat. Hal ini disebabkan adanya kekhawatiran terhadap sanksi internasional jika turut membantu invasi militer menggempur Isr43l karena dukungan tersebut bertolak belakang dengan negara adidaya, yakni AS dan sekutunya. Selain itu, negara-negara Islam kerap memiliki masalah internal di negaranya sehingga lebih fokus untuk mengurus negerinya sendiri (Viva.co.id, 14 -11-2023).

Racun Nasionalisme

Nasionalisme adalah biang kerok lemahnya umat Islam karena hanya dibentuk berdasarkan aspek emosi dan sentimen, bukan pada aspek intelektual yang mengajak manusia untuk berpikir jernih dan rasional. Ikatan nasionalisme termasuk ikatan yang lemah karena ia hanya akan menguat jika negaranya di serang atau diganggu dan akan melemah jika negaranya baik-baik saja.

Inilah yang terjadi pada kaum muslim saat ini, sekat bangsa dan sekularisme membuat kaum muslim abai terhadap saudaranya demi untuk kepentingan dan eksistensinya serta untuk keselamatannya sendiri sehingga sampai melupakan persaudaraan muslim yang diibaratkan satu tubuh. Tak dapat dipungkiri, inilah akibat dari ide nasionalisme yang sudah mengakar di tubuh kaum muslim saat ini.

Nasionalisme meracuni pemikiran kaum muslim sehingga membuatnya tidak berkutik untuk membela saudaranya di P4l3stin4. Selain itu, para penguasa negeri muslim digerogoti penyakit cinta kekuasaan, hal ini pula turut menghalangi bersatunya kekuatan kaum muslim dalam naungan akidah Islam untuk menghancurkan Zionis Yahudi.

Adanya nasionalisme membuat negara-negara muslim tercerai-berai, menjadi asing terhadap saudaranya, umat Islam hanya menjadi penonton ketika saudaranya di negeri lain dibantai oleh musuh, sekat bangsa seolah menjadi legitimasi untuk tidak peduli terhadap penderitaan saudaranya. Umat Islam tidak mempunyai daya, umat yang dahulunya kuat dan disegani, kini dalam keadaan lemah, terutama umat Islam di P4l3stin4 yang saat ini mengalami genosida oleh penjajah Zionis.

Satu Negara dan Jihad

Tidak ada yang bisa diharapkan untuk kemerdekaan P4l3stin4 selain kaum muslim itu sendiri. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun terkesan membiarkan pembantaian warga P4l3stin4 oleh penjajah Isr43l walaupun korban tewas sudah mencapai ribuan. Sekalipun mempunyai solusi, yakni usulan pembagian wilayah P4l3stin4 dan Yahudi, justru hal ini sangat merugikan P4l3stin4. Sebab, sejatinya Zionis adalah penjajah. Bagaimana mungkin solusi yang ditawarkan, yakni memberikan wilayah kepada penjajah? Justru Zionis lah yang harus diusir dari tanah P4l3stin4. Penjajah harus hengkang tanpa meninggalkan jejak mereka sedikit pun.

Bukan itu saja, solusi two state atau dua negara tidak sesuai dengan solusi Islam. Sebab, Allah tidak memberikan jalan kepada kaum kafir untuk menguasai orang-orang beriman. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah An-Nisa ayat 141,
“Allah tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman.” (QS An-Nisa (4): 141).

Maka, sudah saatnya umat di seluruh penjuru dunia menghimpun kekuatan untuk bersatu membentuk satu negara, yakni negara Islam di bawah komando satu kepemimpinan, kemudian mengirim pasukan militer terbaiknya. Militer harus dilawan oleh militer, bukan negosiasi seperti yang diupayakan negara-negara di dunia selama ini.

Lagi pula, keberadaan satu negara untuk umat Islam dan dihapuskannya sekat-sekat bangsa tidak hanya mampu membebaskan P4l3stin4 dari cengkeraman Zionis Yahudi, tetapi juga melindungi umat Islam Uighur, Rohingya,Kashmir, dan kaum muslim lainnya yang sedang berjuang dari penganiayaan musuh Islam.

Negara dengan sistem Islam mempunyai pemimpin yang mampu menjadi perisai karena dalam Islam, pemimpin itu adalah pelindung bagi rakyatnya.
“Sesungguhnya seorang imam itu (laksana) perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya dan digunakan sebagai tameng.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari sinilah kekuatan umat Islam tercipta, yakni adanya satu pemimpin yang mampu melindungi umat dari marabahaya. Menyatukan kekuatan sehingga tidak mudah dilumpuhkan oleh musuh.

Dengan demikian, segala penderitaan umat Islam akan berakhir dengan kekuatan dan persatuan yang dilandaskan pada akidah Islam. Kuat karena diikat oleh kalimat yang sama, yakni laa ila ha illallah. Keyakinan ini yang akan melebur segala perbedaan sehingga umat memiliki perasaan, pemikiran, dan peraturan yang sama berdasarkan aturan Islam. Sudah saatnya kita membuang sekat bangsa, lalu bersatu dengan membentuk Daulah ala Minaj an-Nubuwwah. Insyaallah. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *