Pemangkasan Dana UNRWA, Nihilnya Rasa Kemanusiaan

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Mu’allimah
(Pemerhati sosial)

CemerlangMedia.Com — Pada akhir Januari lalu ramai diberitakan bahwa pendanaan untuk badan PBB yang menangani warga P4l3stin4 di Gaza, UNRWA, telah ditangguhkan. Penangguhan ini dengan alasan bahwa setidaknya ada 12 anggota UNRWA yang terlibat dalam serangan H*mas terhadap Isr*el pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Isr*el dan lebih dari 240 orang disandera di Jalur Gaza (BBC News Indonesia, 30-1-2024). Menanggapi aksi penangguhan itu, Komisi Hak-hak Anak PBB menyerukan negara-negara donatur UNRWA untuk mempertimbangkan kembali keputusan penangguhan anggaran di tengah situasi krisis yang mengancam anak-anak di Gaza.

Memasuki bulan kelima semenjak badai Al Aqsa, setiap hari lebih dari 10 anak di Gaza kehilangan salah satu atau kedua kakinya karena terkena bom. Sementara 17.000 anak, kini hidup sendiri karena kedua orang tuanya wafat atau terpisah dari mereka. Selain itu, PBB juga merilis data terbaru bahwa sedikitnya 27.585 warga P4l3stin4 meninggal dan 66.978 orang mengalami luka-luka. Di luar itu, masih ada sekitar 7.000 orang lebih yang diperkirakan terkubur di bawah puing-puing reruntuhan bangunan, mayoritas korban adalah anak-anak (VOA Indonesia, 9-2-2024).

Ironi Rasa Kemanusiaan

Sesungguhnya jika diperhatikan secara seksama, inilah hipokrisi nyata untuk yang kesekian kalinya dipertontonkan oleh negara-negara maju yang memosisikan diri sebagai yang paling memiliki rasa kemanusiaan, sekaligus sebagai pendonor utama dalam menjaga keberlangsungan program lembaga tersebut. Jika memang yang bersalah adalah sebagian kecil staf yang tidak seberapa itu, mengapa harus mengorbankan kepentingan kemanusiaan yang jauh lebih besar? Bukankah badan tersebut eksis di tengah-tengah masyarakat P4l3stin4, terutama di Gaza karena adanya penjajahan Zi*nis yang mereka dukung?

Pada satu sisi menampakkan rasa peduli, tetapi di sisi lain mendiamkan agresi brutal Zi*nis yang menimbulkan jutaan korban jiwa, bahkan terusir dari wilayahnya sendiri. Lalu jika pihak terjajah melakukan perlawanan, bukankah itu sebuah kewajaran?

Jika banyak pihak memberikan simpati dan empati, bukankah itu juga sebuah keniscayaan akan respons kejahatan luar biasa yang dilakukan Zi*nis yang berlangsung selama puluhan tahun? Bukankah ini termasuk memperjuangkan kehidupan yang bebas sebagaimana yang sering digembar-gemborkan tentang rasa kemanusiaan? Tidakkah penduduk P4l3stin4 berhak untuk hidup bebas di tanah mereka sendiri, tanpa rasa takut, tanpa rasa lapar, tanpa harus menggantungkan berbagai bantuan asing, terlebih lagi, bebas dari penjajahan.

Kontribusi Semu

Sebagai lembaga yang didirikan dengan misi tertentu, yakni setelah pembentukan negara Isr*el pada 1948, maka UNRWA adalah kepanjangan tangan PBB yang difungsikan sebagai lembaga bantuan pekerjaan PBB untuk pengungsi P4l3stin4 di Timur Dekat. Memiliki program mengelola sekolah, layanan sosial, pusat kesehatan, dan mendistribusikan bantuan makanan kepada 5,9 juta pengungsi P4l3stin4 di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem Timur, Lebanon, Suriah, dan Yordania.

Sebagian besar pendanaan untuk UNRWA berasal dari kontribusi sukarela dan sumbangan dari negara-negara donor. Donor terbesar adalah AS dan Jerman serta 10 negara lainnya. Oleh karenanya, keberlangsungan program tergantung pada kondisi para pendonor, sesuai dengan mood yang ada. Jika memang keberadaan lembaga ini diniatkan untuk menuntaskan persoalan pengungsi, tentu tidak seperti ini skemanya.

Seharusnya lembaga seperti ini tidak hanya menyibukkan diri dengan mengurusi para korban saja karena mereka memiliki kapasitas dengan mandat yang ada pada mereka. Lebih jauh lagi, rekomendasi yang diambil adalah menuntut dibubarkannya negara Zi*nis yang kelahirannya dibidani oleh PBB sehingga persoalan pengungsi ini tidak menjadi beban lagi karena bangsa P4l3stin4 kembali mendapatkan hak asasinya. Akan tetapi, rupanya ini adalah ilusi semata. Dengan kata lain, kontribusi yang diberikan pun semu karena hanya sibuk di hilir, sementara hulunya tidak dituntaskan.

Buruknya Kapitalisme

Tuntutan penangguhan dana UNRWA yang sesungguhnya tidak substantif memberikan gambaran bahwa dunia hari ini tidak memiliki empati, mengabaikan rasa kemanusiaan karena terjadi di tengah beratnya penderitaan rakyat P4l3stin4, termasuk anak-anak tidak berdosa. Dunia diam saja, seolah merestui perubahan anggaran tersebut.

Ibarat paduan suara, mereka serempak melantunkan nada yang sama. Akan tetapi, perubahan ini membuktikan nihilnya rasa kemanusiaan dunia atas penderitaan muslim P4l3stin4. Ini menjadi bukti rusaknya tata kehidupan hari ini, yaitu sistem kapitalisme yang segala sesuatu didasarkan pada untung rugi. Seberapa pun brutalnya Zi*nis, tetap saja disebut sebagai korban, bukan sebagai penjajah. Dengan kata lain, Zi*nis tetap diposisikan sebagai patron client.

Islam Melindungi dan Menjaga Nilai Kemanusiaan

Islam adalah sistem hidup yang menghargai nyawa manusia, apalagi warga sipil di medan perang. Islam diturunkan Allah untuk memberi rahmat bagi semesta alam. Oleh karena itu, Islam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, termasuk kepada umat lain yang membutuhkan bantuan.

Peristiwa Great Famine yang terjadi di Irlandia pada abad ke-19 menjadi bukti nyata bahwa Islam begitu melindungi dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan tanpa memandang ras dan agama. Bantuan Sultan Abdul Majid I yang merupakan pemegang otoritas tertinggi Kekhalifahan Utsmaniyah mengirimkan bantuan sehingga mampu menyelamatkan jutaan nyawa penduduk setempat. Ini menunjukkan betapa Islam memiliki qimah insaniah atau nilai-nilai kemanusiaan.

Begitu sempurnanya Islam dalam mengatur tata kehidupan sehingga keberadaannya mampu menjadi solusi bagi semua umat manusia, mengantarkannya pada kondisi sejahtera, baik lahir maupun batin. Jaminan kesejahteraan ini hanya bisa diwujudkan ketika Islam benar-benar diterapkan pada tataran individu, masyarakat, dan sistem kenegaraan, yaitu Khil4f4h Islamiah. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *