Sekularisme Menodai Ramadan

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Penulis: Zakiah Ummu Faaza

Menjaga kesucian bulan Ramadan ini adalah dengan mencampakkan dan membuang jauh-jauh sekularisme, kemudian kembali kepada Islam. Hanya dengan penerapan sistem Islam dalam seluruh aspek kehidupan, maka tidak akan ada lagi ceritanya usaha hiburan malam masih bertebaran pada Ramadan.

CemerlangMedia.Com — Marhaban ya Ramadan. Ucapan selamat menyambut bulan suci Ramadan merupakan ungkapan kegembiraan kaum muslim di mana saja berada karena bulan suci merupakan ibadah yang cukup panjang.

Satu bulan penuh kaum muslim disuguhkan dengan suasana penuh keimanan agar selepasnya, ada nilai takwa yang melekat sepanjang masa. Namun pada kenyataannya, suasana keimanan sulit dihadirkan karena Ramadan ternodai dengan beroperasinya tempat hiburan malam.

Dilansir dari Suara.com, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan terkait operasional tempat hiburan malam selama Ramadan dan perayaan Idulfitri 1446 Hijriah. Namun, tempat karaoke dan permainan biliar tidak termasuk dalam larangan tersebut dan masih diperbolehkan beroperasi selama Ramadan. Untuk karaoke eksekutif, operasional dibatasi mulai pukul 20.30 hingga 24.00 WIB, sementara karaoke keluarga boleh dibuka dari pukul 14.00 hingga 24.00 WIB (28-2-2025).

Pengaturan jam operasi tempat hiburan selama Ramadan menunjukkan kebijakan penguasa yang tidak benar-benar memberantas kemaksiatan. Apalagi ada daerah yang tidak lagi melarang operasinya selama Ramadan. Inilah potret pengaturan berdasarkan sistem buatan manusia yang hanya memikirkan keuntungan semata tanpa memedulikan kesucian bulan Ramadan, apalagi mengagungkannya.

Sesungguhnya Ramadan adalah bulan mulia yang harus diagungkan kehadirannya dan tidak boleh disia-siakan atau berlalu begitu saja. Apalagi dengan hal yang mengandung kemaksiatan sistematis sehingga hilang keberkahannya dan ternodai kesuciannya.

Dampak Sekularisme

Paradigma yang digunakan pada sistem sekularisme adalah asas kemanfaatan, meskipun melanggar ketentuan syariat. Bahkan, kehadiran bulan suci Ramadan pun tidak mampu mencegah praktik kemaksiatan. Ini bukti nyata adanya sekularisasi.

Di sisi lain, adanya kemaksiatan model ini sejatinya juga menunjukkan gagalnya sistem pendidikan sekuler. Kurikulumnya menjauhkan agama dari kehidupan sehingga generasi tidak mengenal tuhannya, halal-haram, dan pertanggungjawaban atas perbuatannya.

Sistem pendidikan sekuler tidak mampu melahirkan generasi dan masyarakat yang berkepribadian Islam karena tidak mempunyai pijakan di setiap perbuatannya. Tujuan belajar dan menuntut ilmu hanya sebatas mencari nilai tertinggi saja tanpa memedulikan pertanggungjawabannya. Pun ketika memilih pekerjaan atau membuka peluang usaha, baik pada Ramadan ataupun bulan-bulan lainnya, masyarakat hanya memikirkan keuntungan, bukan halal atau haram.

Sekularisme memandang, Ramadan seolah bulan yang khusus untuk beribadah saja kepada Allah Swt.. Ramadan juga dianggap sebagai waktu khusus untuk urusan ritual, spiritual, dan keakhiratan. Pada bulan suci ini, aktivitas yang dianggap duniawi harus ditinggalkan atau minimal dikurangi.

Negara sebagai pengurus rakyat seharusnya mengondisikan suasana Ramadan dengan penuh keimanan, penuh khidmat sehingga tercapai derajat takwa. Sayangnya, semua ini tidak mampu diwujudkan. Bahkan, negara sendiri memberikan kelonggaran terhadap kemaksiatan di bulan suci ini.

Hanya Islam Solusinya

Islam memandang bahwa kesucian dan ketakwaan kaum muslimin sejatinya terwujud sepanjang masa, bukan pada Ramadan saja, sebagaimana dalam hadis Rasulullah saw.,

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقْ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.

“Bertakwalah kepada Allah dimanapun/kapanpun/dalam keadaan bagaimanapun engkau berada; ikutilah keburukan dengan kebaikan sehingga (kebaikan itu) akan menghapusnya; dan berbuat baiklah kepada manusia dengan akhlak yang baik.” (HR ath-Thabrani dari Abi Dzarr ra.).

Islam mampu menjadi solusi untuk mewujudkan kondisi Ramadan yang suci tanpa ternodai oleh sekularisme. Sebab, negara akan senantiasa menjaganya dengan penerapan syariat Islam secara kafah dalam naungan Khil4f4h.

Islam memandang bahwa kemaksiatan adalah pelanggaran hukum syarak yang harus diberikan sanksi oleh negara. Tentunya, semua pengaturan yang diterapkan Islam dalam semua aspek kehidupan, termasuk hiburan dan pariwisata akan berlandaskan akidah Islam, bukan asas kemanfaatan. Semua bentuk perbuatan yang menjerumuskan pada kemaksiatan akan dilarang.

Ditambah lagi, negara Islam akan menerapkan sanksi tegas yang menjerakan bagi pelaku kemaksiatan. Alhasil, masyarakat akan hidup dalam suasana keimanan yang terkondisikan, bukan hanya pada Ramadan saja, tetapi kapanpun dan di manapun.

Selain itu, sistem pendidikan Islam juga berperan dalam melahirkan individu yang bertakwa dan berpegang pada syariat, baik dalam memilih hiburan maupun dalam membuka usaha/memilih pekerjaan. Alhasil, akan terwujud masyarakat yang bertakwa dan menjauhi pekerjaan yang mengandung maksiat.

Oleh karenanya, perlu disadari bersama bahwa untuk menjaga kesucian bulan Ramadan ini adalah dengan mencampakkan dan membuang jauh-jauh sekularisme, kemudian kembali kepada Islam. Hanya dengan penerapan sistem Islam dalam seluruh aspek kehidupan, maka tidak akan ada lagi ceritanya usaha hiburan malam masih bertebaran pada Ramadan. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *