Oleh. Eni Yani
CemerlangMedia.Com — Sebuah ide atau pemikiran akan senantiasa disebarkan agar menjadi sebuah pemahaman dan perilaku. Tentunya ini memerlukan keberadaan orang yang memiliki kemampuan sehingga mampu menggerakkan siapa pun yang menjadi target sasaran dari ide dan pemikirannya tersebut.
Seiring dengan perkembangan gaya hidup, berbagai pagelaran diadakan untuk mencari dan memilih seorang yang layak dijadikan sebagai duta atau utusan. Pagelaran ini bisa dilakukan oleh instansi, perkantoran, ataupun kelompok masyarakat dalam sebuah komunitas guna mempromosikan dan menyebarkan ide dan pemikiran mereka. Ini menjadi cara yang banyak digemari terutama kawula muda karena banyak keuntungan secara materi dari acara tersebut.
Sistem kehidupan yang saat ini mengatur kehidupan manusia adalah berdasar pada asas manfaat dan materi semata. Inilah sistem kapitalisme sekuler, menjadikan kehidupan manusia hanya diukur dari sisi duniawi tanpa mengaitkanya dengan pandangan agama dalam menyikapi suatu perbuatan. Pandangan ini yang senantiasa ditanamkan di tengah umat sehingga pemikiran umat terpisah dengan perasaannya. Secara emosi muslim, tetapi secara pemikiran tidak menjadikan Islam sebagai standar dalam menilai perbuatannya.
Dilansir dari radarbogor.id, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor menggelar Adujak atau Apresiasi Duta GenRe Jambore Ajang Kreasi Kota Bogor 2023.
Bima Arya selaku Wali Kota Bogor mengatakan bahwa Bogor memiliki visi kota keluarga, kota di mana semua kebijakan yang ada itu mengacu dan merujuk kepada kebijakan untuk penguatan ketahanan keluarga, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan semuanya. Semua itu tidak akan bisa berjalan tanpa motor penggerak, yakni Duta Genre.
Duta Genre yang ada akan menjadi agen-agen sebagai sarana konsultasi dan menyampaikan informasi kepada para remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi, hidup sehat, dan pentingnya menjauhi serta tidak menggunakan narkoba (3-7-2023).
Sejatinya pagelaran yang dilakukan adalah untuk mempromosikan pemahaman asing di tengah kaum muslim, seperti pengangkatan duta atau utusan. Tanpa disadari itu sebagai salah satu bentuk dan usaha pengusung kapitalisme untuk melanggengkan keberadaan mereka.
Dari pagelaran akan terpilih seorang duta atau utusan yang memiliki kemampuan untuk mengemban tugas menyebarkan ide dan pemikiran asing yang berbeda bahkan bertentangan dengan pemikiran Islam. Seperti Ajudak yang diadakan oleh Pemerintah Kota Bogor memiliki tujuan untuk menyampaikan dan mengedukasi para remaja dengan pemikiran yang dianggap akan memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi, seperti pergaulan bebas, tawuran, narkoba, dan kerusakan lainnya.
Sebuah pemikiran ketika terus disampaikan akan menjadi sebuah pemahaman dan seolah menjadi sebuah hal yang benar, meskipun pemikiran tersebut adalah kufur. Keberadaan negara sendiri berdiri atas landasan sekuler, tidak menjaga kemurnian akidah umatnya.
Tidak ada yang bisa menghentikan seruan kapitalisme dengan berbagai caranya kecuali hanya dengan penerapan Islam kafah. Pemikiran kapitalisme sekuler yang sudah mendarah daging dalam pemikiran kaum muslim menjadi penghalang dalam penerapan Islam kafah.
Seruan kepada Islam harus terus disampaikan dengan mengubah pemikiran kaum muslim, menyadarkan mereka dengan dakwah jemaah. Membongkar kebusukan pemikiran kufur yang seolah baik, padahal racun. Menanamkan kembali pemikiran kaum muslim dengan nilai dan ajaran Islam memang bukanlah sesuatu yang mudah.
Namun, kaum muslim harus diajak berpikir atas realita yang ada dan menyadarkan bahwa Islam bukan hanya mengurusi ibadah, tetapi juga seluruh aspek kehidupan harus menggunakan Islam. Mengembalikan Islam kepada kaum muslim dengan kembali melanjutkan kehidupan Islam yang sudah lama ditinggalkan. Islam dan kaum muslim akan terlindungi saat Islam diterapkan secara menyeluruh dalam bentuk Daulah Al-Islamiyah. [CM/NA]