Tangisan Pilu Anak-Anak Gaza, di Mana Umat Islam Berada?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Penulis: Hafifah Septi Anika
Aktivis Dakwah Kampus

Jihad dan menegakkan Khil4f4h adalah solusi untuk problematika di Palestina. Untuk itu, perlunya ada sebuah kelompok dakwah Islam ideologis yang mampu menyadarkan umat bahwa penerapan Islam dalam seluruh aspek kehidupan merupakan solusi yang hakiki, yakni dengan mengajak umat untuk sama-sama kembali ke sistem Khil4f4h ala minhaj an-nubuwwah.

CemerlangMedia.Com — Ribuan anak-anak di Gaza terancam yatim piatu akibat serangan yang terus-menerus dilakukan oleh Isra3l ke wilayah itu. Sejak Oktober 2023, lebih dari ribuan anak telah kehilangan orang tua mereka. Tingginya angka ini bukan hanya memperlihatkan bahwa kejamnya bencana kemanusiaan yang terjadi, tetapi juga ancaman untuk masa depan keluarga di sana.

Berbagai macam bantuan yang diterbangkan ke Gaza seakan bukan menjadi obat karena korban dari kekejaman yang terjadi bukannya berkurang, tetapi malah makin bertambah dari hari ke hari. Bantuan yang diberikan hanya sekadar bentuk pertolongan semu, bukan solusi untuk memberantas kekejaman yang rakyat Gaza rasakan.

Data terbaru dari kementerian kesehatan setempat mengungkap, sejak Oktober 2023, lebih dari 38.000 anak-anak telah kehilangan orang tuanya. Data yang mencemaskan menunjukkan bahwa lebih dari 32.000 anak di Gaza telah kehilangan ayah mereka, sementara sekitar 4.400 anak kehilangan ibu mereka. Tidak kurang dari 1.900 anak menjadi yatim piatu. Mereka kehilangan kedua orang tuanya dalam kurun waktu tiga bulan ini (timeindonesia.co.id, 23-1-2025).

Selain itu, laporan dari BPS Palestina menunjukkan bahwa lebih dari 3.500 anak di Gaza menghadapi risiko kematian akibat kekurangan gizi parah. BPS mengonfirmasi, dalam data yang diterbitkan pada hari Kamis, yang diterima Pusat Informasi Palestina, sekitar 30% anak-anak di jalur Gaza menderita kekurangan gizi akut.

Sekitar 2.500 anak di Jalur Gaza membutuhkan evakuasi medis dengan segera. Diperkirakan, ada 50.000 anak yang memerlukan perawatan darurat karena masalah kekurangan gizi akut, dan angka ini mungkin akan tumbuh sebesar 20% (melayu.palinfo, 3-1-2025).

Sangat menyedihkan mendengar situasi yang sedang terjadi di kawasan Gaza saat ini. Dilansir dari United Nation, penderitaan di Gaza terjadi dalam skala yang luar biasa besar. Menurut Jonathan Dumont, pemimpin media darurat Program Pangan Dunia (WFP), mayat-mayat membusuk di bawah terik matahari tersebar di berbagai tempat, menunjukkan tingkat keputusasaan yang memilukan (unitednation.com, 6-1-2025).

Misi Besar Barat

Bantuan dari berbagai belahan dunia —yang merasakan penderitaan akibat tindakan kejam Isra3l terhadap Gaza masih belum cukup untuk menghentikan kekerasan yang berlangsung. Sebenarnya, perjanjian gencatan senjata malah memperburuk situasi di Gaza.

Serangan terus-menerus secara brutal, rakyat dibakar hidup-hidup, dan berbagai kekejian lainnya dialami oleh rakyat Gaza. Selain itu, pernyataan yang di lontarkan Donald Trump terhadap dukungannya kepada Isra3l memperlihatkan bahwa apa yang terjadi di Gaza saat ini bukan lagi perebutan antar wilayah.

Namun, ada misi besar yang dibawa oleh Barat untuk menghancurkan umat Islam di dunia. Ketidakberdayaan PBB melawan Zi*nis bukan lagi menjadi pertanyaan bagi masyarakat, melihat salah satu dari anggota PBB yang mempunyai kekuatan besar malah berpihak kepada kebiadaban yang diciptakan Isra3l.

Bukan hanya itu, para pemimpin Islam yang diharapkan memberikan tindakan tegas terhadap apa terjadi di Gaza, hanya membiarkan apa yang terjadi di sana. Mereka bersuara, hanya saja tidak memberikan gerakan atau tindakan. Seolah-olah suara yang mereka lontarkan sudah cukup menjawab kebingungan umat yang mempertanyakan di mana para pemimpin Islam saat Gaza tengah berdarah?

Ini bukan lagi krisis yang disebabkan oleh peperangan, tetapi ini adalah genosida yang sudah dirancang secara sistematis. Laporan yang dibuat oleh Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCHR) menunjukkan berbagai tindakan, termasuk pembunuhan, kekerasan fisik, serta mental yang berat, dan menciptakan keadaan yang bertujuan untuk menghancurkan anak-anak secara keseluruhan atau sebagian. Selain itu, laporan tersebut menekankan bahwa tidak ada tanggung jawab internasional juga dukungan Barat dan kelambanan internasional memainkan peran dalam melanggengkan kejahatan ini (reliefweb.int, 2-1-2025).

Terkungkung Nasionalisme

Zi*nis harus dibasmi dengan melakukan jihad ke Gaza. Umat perlu berkomunikasi dengan para pemimpin Islam untuk mengirim pasukan guna melawan kaum Zi*nis.

Ini akan menjadi tantangan jika komunitas muslim tidak bersatu di bawah kepemimpinan yang adil dan mengikuti petunjuk Allah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya negeri Islam, tetapi tidak ada yang mampu mengirimkan bantuan tegas untuk mengusir Zi*nis dari tanah Palestina.

Para pemimpin terkungkung dengan dalih ikatan nasionalisme. Pemikiran serta perasaan para pemimpin muslim terpisah dari kaum muslim. Para pemimpin muslim bertransformasi menjadi pengkhianat bagi umat Islam, terutama yang ada di Gaza, seperti dengan apa yang terjadi di Yordania.

Aparat keamanan malah mengambil tindakan tegas terhadap para pengunjuk rasa yang menentang zionisme di sekitar kedutaan Zi*nis. Langkah ini diambil dengan tujuan yang jelas, yakni untuk meredam berbagai pendapat mengenai genosida yang berlangsung di Gaza.

Umat Islam Harus Bangkit

Masyarakat muslim perlu bangkit dan bersatu kembali di bawah naungan negara Islam, yakni Daulah Khil4f4h. Pemimpinnya, yakni khalifah akan menerapkan hukum-hukum Islam dan mengirimkan tentaranya untuk berjihad membebaskan Palestina. Khil4f4h memberikan perlindungan secara hakiki kepada seluruh umat Islam.

Khil4f4h akan menghilangkan sekat-sekat nasionalisme yang membuat umat Islam tidak peduli dengan saudaranya yang berbeda negara. Khalifah akan mengirimkan kekuatan besar untuk membantu permasalahan di Gaza dan melindungi anak-anak di Palestina.

Akan tetapi, hal ini akan sulit dilakukan apabila dalam pemikiran umat masih bercokol pemikiran asing. Oleh karenanya, umat harus mengembalikan pemikiran kaum muslim kepada pemikiran Islam.

Ini bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan Islam melalui komunitas dakwah dan penyebaran opini Islam ke tengah umat. Dengan demikian, umat sadar bahwa sekarang mereka telah jauh dari Islam dan merasa butuh terhadap Islam di bawah sistem Islam.

Khatimah

Seruan jihad dan menegakkan Khil4f4h tentunya harus dengan pemahaman yang benar sesuai dengan syariat untuk solusi problematika di Palestina. Untuk itu, perlunya ada sebuah kelompok dakwah Islam ideologis yang mampu menyadarkan umat bahwa ini merupakan solusi yang hakiki, yakni dengan mengajak umat untuk sama-sama kembali ke sistem Khil4f4h ala minhaj an-nubuwwah.

Terdapat dalam hadis riwayat Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi dan al-Bazzar, “Umat Islam akan melalui beberapa periode sistem pemerintahan. Diawali dengan periode kenabian beberapa tahun. Kemudian dilanjutkan dengan periode Khil4f4h ala minhaj an-nubuwwah, selanjutnya periode penguasa yang menggigit. Dilanjutkan periode penguasa totaliter dan kembali ke periode Khil4f4h ala minhaj an-nubuwwah kedua.” Wallahu a’lam bisshawab. [CM/Na]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *