Karya. Aisya Najiyyah
Kelas III Min 1 Kota Palangka Raya
(Penulis Cilik CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Aisya duduk termenung di teras rumahnya. Ia sedang memikirkan tentang bulan Ramadan. Menurut Aisya, kedatangan bulan Ramadan tahun ini terasa begitu cepat. Aisya merasa dirinya masih belum siap.
Melihat Aisya duduk termenung, Ayahnya memanggil.
“Aisya,ayo ke sini, duduk dengan Ayah!” ajak Ayah.
“Iya, Yah …” jawab Aisya.
“Aisya, apa yang kamu pikirkan, kok kamu kelihatannya gelisah?” tanya Ayah dengan nada khawatir.
“Tidak kok Yah, Aisya hanya memikirkan tentang bulan Ramadan. Aisya merasa belum siap dalam menyambut bulan suci Ramadan tahun ini. Ayah tahu sendiri kan, salat Aisya masih sering bolong-bolong. Selain itu, Aisya juga sering berbohong, dan malas membaca Al-Qur’an. Bukankah semua perbuatan tersebut dibenci Allah, apalagi saat bulan Ramadan,“ kata Aisya menjelaskan.
“Oh … Jadi itu yang Aisya pikirkan. Makanya, Aisya harus bisa meninggalkan semua perbuatan tercela tersebut. Agar pada waktu bulan Ramadan, semua dosa dan kesalahan Aisya diampuni oleh Allah Swt.. Allah menjanjikan surga teruntuk umat-Nya yang rajin berpuasa. Selain itu, manfaat kita berpuasa di antaranya menyehatkan fisik, menguatkan mental, meningkatkan keimanan, belajar disiplin, melatih kesabaran, serta banyak lagi manfaat yang kita dapat dari melaksanakan puasa,“ kata Ayah menasehatinya.
Mendengar penjelasan ayahnya, hati Aisya menjadi semakin mantap. Aisya semakin siap dalam menyambut bulan suci Ramadan.
“Kriiing”
“Kriiing”
“Kriiing”
Suara jam alarm tepat berbunyi pukul 03.00, membangunkan Aisya agar bisa ikut sahur pertama.
“Huah …” Aisya bangun, sambil menguap dan meregangkan badannya ke atas.
Sebelum Aisya bangun, ternyata ibu Aisya sudah menyiapkan hidangan untuk makan sahur mereka sekeluarga.
Setelah sahur selesai, Aisya membantu ibu membersihkan meja makan.
Aisya dan keluarga segera bersiap-siap pergi ke masjid yang terletak tidak jauh dari rumah, untuk melaksanakan salat Subuh berjamaah.
“Ayo Bu, cepat!” ucap Aisya bersemangat.
“Tunggu sebentar ya, Nak,” kata ibu Aisya sambil mengunci pintu.
Pada saat jam dinding menunjukkan pukul 05.00, salat Subuh dan kultum sudah selesai. Aisya dan keluarga segera pulang. Ketika sampai rumah, Aisya menjalani hari-harinya dengan penuh semangat. Mulai dengan belajar, membantu ibu menyapu halaman, sampai menyiram bunga, dan menemani adik bermain.
Pada saat hari semakin panas, ibu memanggil Aisya.
‘’Aisya … sudah, ayo istirahat!” ajak ibu.
Dengan langkah gontai, Aisya segera masuk ke kamarnya. Karena sangat kelelahan, setelah salat Zuhur Aisya tertidur hingga sore hari.
“Aisya, ayo bangun, Nak! sudah sore. Kamu kan harus mengaji,” kata ibu mengingatkan.
“Astagfirullah. Iya Bu, Aisya lupa,” kata Aisya terkejut.
Aisya pun bergegas mandi, mengganti baju, dan tidak lupa salat Asar. Setelah selasai salat Asar, Aisya segera berangkat ke TPQ menaiki sepeda kesayangan bersama teman-temannya yang sejak tadi menunggunya. Setelah sampai di TPQ, Aisya mengaji Al-Qur’an dengan tekun. Hingga tak terasa, hari sudah mulai petang. Ustadz pun segera memulangkan para santrinya.
Saat sampai rumah, ternyata ibu sudah menyiapkan menu untuk berbuka puasa. Aisya dan keluarga sudah bersiap di meja makan. Dan, saat yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba.
“Allahuakbar-Allahuakbar …” Kumandang adzan Magrib pun menggema dari mesjid dekat rumahnya.
“Alhamdulillah …” seru Aisya dan keluarga serentak.
Aisya lalu membaca doa berbuka puasa, “Bismillahirrahmanirrahim, allahumma lakasumtu wa bika aamantu wa’ala rizqika afthartu birahmatika ya arrhamar raahimiin.”
Aisya pun merasa sangat bahagia. Bagi Aisya, bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Karena, pada bulan Ramadan segala amal saleh dan pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah Swt.. Itulah yang membuat Aisya sangat bahagia dan semangat dalam menjalankan hari-hari pada bulan Ramadan. [CM/NA]