Berpegang pada Al-Qur’an adalah konsekuensi keimanan dan seharusnya terwujud pada diri setiap muslim. Apalagi jika ingin membangun peradaban manusia yang mulia, Al-Qur’an harus menjadi asas kehidupan, bukan hanya saat peringatan Nuzulul Qur’an saja.
CemerlangMedia.Com — Ramadan adalah bulan Al-Qur’an, pada bulan inilah Al-Qur’an diturunkan. Untuk memperingatinya, masyarakat mengabadikannya sebagai peringatan Nuzulul Qur’an. Tradisi perayaan Nuzulul Qur’an ini sangat melekat di masyarakat Indonesia.
Setiap daerah mempunyai cara unik dalam memperingati Nuzulul Qur’an, seperti di Bandung, Jawa Barat. Bupati Bandung Dadang Supriatna mempunyai cara yang menarik dalam mensyiarkan Ramadan sekaligus memperingati Nuzulul Qur’an. Acara dikemas dalam bentuk Lomba Cerdas Cermat Pemahaman Al-Qur’an dengan diikuti sejumlah ormas yang akan beradu cepat dan kepintaran dalam menjawab berbagai pertanyaan seputar isi kandungan Al-Qur’an (16-03-2025).
Semangat masyarakat dalam mempelajari Al-Qur’an memang patut diacungi jempol. Bahkan, saat ini ada puluhan ribu pesantren dengan jutaan santrinya, ribuan ulama, ribuan Perguruan Tinggi Islam, dan ribuan penghafal Al-Qur’an.
Akan tetapi, pada faktanya, hal tersebut tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber perundang-undangan negara. Justru ideologi sekuler kapitalisme dari kafir Baratlah yang ditetapkan sebagai sumber perundang-undangan. Lebih ironis, banyak dari umat Islam menolak, bahkan memusuhi syariat Islam, sekaligus menuduh para pejuangnya sebagai kaum radikal.
Sementara telah tampak kerusakan yang terjadi akibat dari pengabaian Al-Qur’an. Berbagai bentuk kemungkaran dan kebatilan terjadi, seperti korupsi triliunan rupiah, judi online tumbuh subur, pinjaman online diminati, perampasan tanah, pergaulan bebas, narkoba, bvnvh diri, pembvnvhan, dan masih banyak lagi yang terjadi ketika hukum jahiliah diadopsi.
Berdasarkan fakta ini, tentu sudah menjadi kebutuhan bagi bangsa agar kembali lagi pada syariat Allah melalui Al-Qur’an yang merupakan Kalamullah (perkataan Allah) yang akan memberikan keberkahan untuk umat manusia. Al-Qur’an akan menjadi cahaya penerang jika keseluruhan hukum-hukum Al-Qur’an diamalkan.
Allah Swt. menegaskan, “… Sungguh telah datang kepada kalian cahaya dari Allah dan Kitab yang menerangkan.” (QS Al-Maidah [5]: 15).
Berpegang pada Al-Qur’an adalah konsekuensi keimanan dan seharusnya terwujud pada diri setiap muslim. Apalagi jika ingin membangun peradaban manusia yang mulia, Al-Qur’an harus menjadi asas kehidupan, bukan hanya saat peringatan Nuzulul Qur’an saja.
Umat harus menyadari kewajiban berpegang pada Al-Qur’an secara keseluruhan dan memperjuangan agar Al-Qur’an menjadi pedoman hidup dalam semua aspek kehidupan. Untuk itu, dibutuhkan dakwah kepada umat yang dilakukan oleh jemaah dakwah ideologis guna membangun kesadaran akan kewajiban menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan secara nyata. Tidak hanya bagi individu, tetapi juga oleh masyarakat dan negara. Wallahu a’lam bisshawab.
Heny Era
Bekasi, Jawa Barat [CM/Na]