“Rakyat membutuhkan pemimpin yang amanah dan hatinya terpaut dengan kondisi rakyat. Pemimpin yang akan bersedih dan tidak bisa tidur nyenyak jika masih ada masyarakat yang kesulitan. Seorang pemimpin yang amanah akan berhati-hati menggunakan uang negara.”
CemerlangMedia.Com — HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 sebentar lagi. Tak ayal, anggaran untuk perayaan HUT RI membengkak. Alasannya, HUT RI tahun ini diselenggarakan di dua tempat, yaitu di IKN, Kalimantan Timur dengan dana sebesar Rp87 miliar dan di Istana Merdeka, Jakarta sekitar Rp53 miliar (13-8-2024).
Diketahui, infrastruktur dan sarana prasarana di IKN belum sepenuhnya rampung. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang dikebut selain istana, yaitu bandara yang digunakan untuk menyambut para tamu kelas VVIP negara.
Panitia pun telah menyewa 100 mobil dan bis. Sewa mobil Alphard yang digunakan untuk mengantar presiden dan jajarannya, naik hingga empat kali lipat dari Rp7 juta menjadi Rp25 juta per hari per unit. Pun dengan hotel-hotel dan glamping mewah sudah disiapkan. Demikian juga di Jakarta, tidak kalah mewah, mulai dari dekorasi, konsumsi, uang insentif bagi bintang tamu, hingga uang saku bagi para pejabat.
Sungguh, pagelaran HUT RI yang menghabiskan anggaran jumbo berbanding terbalik dengan kondisi penduduk lokal sekitar IKN yang belum mendapatkan uang kompensasi atas lahan miliknya. Terlebih angka kemiskinan di sana, masih tergolong tinggi. Menurut data BPS, jumlah angka kemiskinan di Kaltim mencapai lebih dari 221 ribu per Maret 2024.
Tidak hanya itu, persoalan gelombang PHK besar-besaran, rendahnya daya beli masyarakat, dan tingginya angka pengangguran masih menjadi PR yang belum mampu dituntaskan hingga hari ini. Sungguh, realita pemimpin yang tidak memperhatikan rakyat sebagai konsekuensi dari diterapkannya kapitalisme demokrasi, padahal penguasa adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya.
Oleh karenanya, rakyat membutuhkan pemimpin yang amanah dan hatinya terpaut dengan kondisi rakyat. Ia akan bersedih dan tidak bisa tidur nyenyak jika masih ada masyarakat yang kesulitan. Seorang pemimpin yang amanah akan berhati-hati menggunakan uang negara. Pengeluaran hanya ditujukan demi kepentingan rakyatnya.
Seyogianya, kebijakan yang dibuat penguasa hanya untuk kemaslahatan warga negaranya karena ia akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt.. Penguasa yang lebih mengutamakan rakyat, niscaya akan dicintai oleh rakyatnya.
Nining Sarimanah
Bandung [CM/NA]