Darurat Garuda Biru, Ada Apa Yura?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

“Allah Swt. telah memberikan solusi hidup paripurna bagi manusia melalui risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw., yakni risalah hati juga adalah risalah Ilahi. Hati tempatnya prasangka lagi moody, bergerak sesuai arah arus yang mengalir. Sementara Ilahi adalah Sang Maha Kuasa yang menguasai hati dan seluruh alam semesta ini.”


CemerlangMedia.Com — Yura, tahu gak sih? Sirene peringatan darurat tuh menggema di seantero media sosial. Itu terjadi setelah Badan Legislasi (Baleg) DPR dan pemerintah sepakat membawa RUU Pilkada ke rapat paripurna untuk disahkan menjadi undang-undang, pada Rabu (21-08-2024). Revisi sat set UU Pilkada itu membatalkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat ambang batas pencalonan Kepala Daerah (Sindonews com, 22-8-2024).

Yura, ngerti gak sih, lo? Rakyat sudah muak dengan semua kerusakan yang ada. Sirene peringatan darurat menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap kezaliman yang nyata di depan mata.

Beneran, Yura, bangsa ini terus diobrak-abrik oleh pemilik kekuasaan. Mereka mengutak-atik UU sampai klik dengan kepentingannya mereka. Mereka gak malu bikin aturan yang menguntungkan mereka, gak peduli kalau itu merugikan rakyat.

Yura, bisa gak sih, negeri ini terlepas dari belenggu keserakahan akan kekuasaan? Bisa gak sih, negeri ini keluar dari derita?

Dahlah, Yura! Selama negeri ini masih menggenggam erat demokrasi, mustahil bagi kita menuju kehidupan yang menyelamatkan dan penuh keberkahan.

Slogan demokrasi “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat” itu nyata gak sih? Faktanya, rakyat gak mendapatkan apa-apa dari demokrasi ini, kecuali kesengsaraan dan kemelaratan.

Yura, lo kudu tahu. Selama demokrasi masih di dalam genggaman kita, maka kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat cuma mimpi. Sementara kesewenang-wenangan adalah keniscayaan.

Sistem demokrasi ini hanya memihak kepada para penguasa untuk dapat terus melanggengkan kekuasaannya, Yura. Pastinya dengan dukungan dari para cukong pemilik uang. Gak pernah tercatat dalam sejarah bahwa demokrasi memberikan keberpihakannya kepada rakyat.

Kita terus dijerat dengan ekonomi sulit yang makin mencekik, Yura. Pungutan pajak yang makin berat, subsidi yang ditarik secara brutal, inflasi yang terus melonjak naik, PHK di mana-mana, lapangan kerja bagi warga negara makin sulit. Sementara tenaga kerja asing malah diberi karpet merah.

Yura, bahkan kebijakan pemerintah makin aneh dan di luar nurul. Dimulai dari legalisasi aborsi, pemberian kontrasepsi untuk pelajar, sampai pelepasan hijab anggota paskibraka.

Yura, kapan rakyat semua bisa sadar? Nungguin bangsa ini hancur? Padahal, ya, sampai kapan pun, demokrasi gak akan mampu menyelesaikan permasahan-permasalahan hidup manusia.

Dalam demokrasi, rakyat gak pernah dianggap ada, Yura, kecuali ketika pemungutan suara dan pajak. Mirisnya, suara rakyat dimanipulasi, pajak pun dikorupsi. Nasib rakyat cuma dicatat di atas kertas laporan pertanggungjawaban APBN, Yura, tanpa ada bukti nyata kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat.

Yura, Allah Swt. telah memberikan solusi hidup paripurna bagi manusia melalui risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw., yakni risalah hati juga adalah risalah Ilahi. Hati tempatnya prasangka lagi moody, bergerak sesuai arah arus yang mengalir.

Sementara Ilahi adalah Sang Maha Kuasa yang menguasai hati dan seluruh alam semesta ini. Tentunya Ilahi-lah yang tahu persis seluk-beluk dari apa yang dikuasai-Nya, termasuk negeri ini.

Yura, sudah saatnya umat kembali kepada risalah Ilahi, yaitu Islam yang sempurna untuk mengatur segala urusan kehidupan manusia, termasuk dalam bernegara. Sang Ilahi (Allah) memerintahkan manusia untuk masuk ke dalam agama Islam ini secara menyeluruh (kafah), sebagaimana firman-Nya yang tertuang dalam surah Al-Baqarah ayat 208, yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam secara menyeluruh (kafah). Janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian.”

Wallahu a’lam bisshawab.

Sri Sumiyati
Bekasi Timur [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *