“Dalam Islam, kaum perempuan begitu istimewa. Ini karena dari rahim mereka akan lahir generasi yang diharapkan dapat menjadi penerus peradaban yang gemilang, layaknya Muhammad Al-Fatih.”
CemerlangMedia.Com — Sungguh mengejutkan, seorang ibu tega menyakiti anaknya yang berusia satu tahun sampai mengalami gegar otak dan akhirnya tewas. Kejadian tersebut terjadi di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Belum diketahui apa motifnya, tetapi menurut keterangan polisi, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa (08-08-2024).
Maraknya seorang ibu yang tega menganiaya bahkan menghilangkan nyawa buah hatinya tidak lepas dari tekanan ekonomi yang banyak mengimpit masyarakat Indonesia. Kehidupan yang makin sulit menyebabkan sebagian masyarakat seperti hilang arah, bahkan hilang kendali.
Tidak jarang kaum perempuan diharuskan membantu mencari nafkah demi dapur bisa tetap mengepul. Keadaan itu membuat mereka makin lelah, bahkan tidak jarang memicu stres dan berujung depresi.
Hal ini begitu kontras dengan perilaku para pemimpin yang justru sibuk mengurusi kepindahan ibu kota dan berencana merayakan HUT RI tahun ini di sana. Anggaran fantastis pun tidak segan-segan digelontorkan dari APBN.
Miris sekali kelakuan mereka. Di tengah derita rakyat yang tidak kunjung usai, mereka justru asyik melakukan pemborosan anggaran yang notabene semua itu adalah uang rakyat.
Hal wajar jika hari ini banyak rakyat yang mengalami kesulitan hidup hingga berujung maraknya kriminalitas, bahkan gangguan jiwa. Ini akibat penguasa yang tidak berpihak kepada nasib rakyat.
Diperparah lagi dengan lemahnya akidah akibat dari keberadaan sistem sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Lengkaplah sudah derita yang harus ditanggung oleh rakyat.
Hal ini berbeda dengan sistem Islam. Penguasa justru hanya disibukkan dengan mengurusi kepentingan rakyat. Negara sangat menjaga betul kesehatan jiwa dan raga masyarakat. Kesejahteraan masyarakat sangat terjamin dalam sistem Islam karena orientasi setiap kebijakan adalah untuk kepentingan rakyat.
Kaum perempuan begitu dimuliakan. Tidak ada kewajiban bagi mereka untuk mencari nafkah. Kewajiban tersebut hanya dibebankan pada pundak laki-laki. Mereka cukup menjadi ibu dan istri yang baik, mengasihi dan mendidik buah hatinya, dan melayani apa pun keperluan suaminya.
Dalam Islam, kaum perempuan begitu istimewa. Ini karena dari rahim mereka akan lahir generasi yang diharapkan dapat menjadi penerus peradaban yang gemilang, layaknya Muhammad Al-Fatih.
Sejatinya hanya dengan diterapkannya sistem Islam secara menyeluruh yang akhirnya mampu menjaga nasib kaum perempuan, bukan sistem lain yang membuat kaum perempuan justru dieksploitasi. Sungguh, tidak ada jalan keluar untuk permasalahan yang terus hadir hari ini, kecuali dengan penerapan aturan Islam secara kafah. Sebab, aturan dan hukum Islam senantiasa relevan untuk setiap zaman, baik dulu, kini, bahkan nanti. Wallahu a’lam
Rina Herlina
Payakumbuh, Sumbar [CM/NA]