CemerlangMedia.Com — 150 hari lebih dunia dalam kebungkaman. Membiarkan warga Gaza sendirian dalam kelaparan dan ketertindasan. Pelecahan bagi perempuan menjadi fenomena yang tidak terelakkan, bahkan dalam kondisi hamil pun muslimah Gaza tidak lepas dari tindakan kekerasan seksual dan penganiayaan tentara Isr*el (25-03-2024).
Sungguh, kebejatan di luar akal sehat manusia. Di balik aksi keji yang telah dilakukan, mereka menginginkan warga Gaza pasrah dan menyerah kemudian menyerahkan kehormatan dan kemuliaannya untuk mereka. Dengan bantuan AS, tentu bangsa ini makin congkak, khususnya di hadapan seluruh kaum muslimin dan di hadapan dunia pada umumnya, sebagai bukti bahwa mereka bebas melakukan apa saja.
Zi*nis bersembunyi di balik ketiak AS karena sesungguhnya negara super power ini adalah pemberi dukungan terkuat terhadap aksi keji Isr*el dalam melakukan genosida di P4lestina, khususnya di Gaza. Hampir mustahil alias tidak masuk akal bila umat mengharapkan solusi konflik P4lestina-Isr*el terhadap negara ini dengan resolusi PBB-nya karena menilik konflik yang terjadi sejauh ini, justru negara Isr*el-lah biangnya.
Konflik yang tidak berkesudahan ini merupakan bukti bahwa begitu tidak berdayanya kaum muslimin menghadapi kaum kafir. Sosok pemimpin yang sejatinya menjadi harapan umat, nyatanya tidak mampu membantu menyelesaikan konflik yang sudah sekian bulan terjadi, bahkan sekadar mengirimkan makanan pun tidak bisa, apalagi sampai membela kehormatan perempuan.
Tindakan yang bisa mereka lakukan hanya berupa kecaman demi kecaman, yang nyatanya tidak berefek sedikit pun terhadap aksi genosida. Artinya, kecaman hanya sebagai lip service para pemimpin hari ini.
Sesungguhnya kekuatan besar hanya akan sepadan bila dilawan dengan kekuatan yang besar pula. Negara harus dilawan dengan negara dan yang bisa menandingi negara super power seperti AS hanyalah negara yang menjadikan Islam sebagai asas kehidupan. Dengan begitu, seruan jihad fii sabilillah kepada kaum muslimin untuk melawan kafir penjajah akan dikumandangkan.
Hal ini telah tercatat dalam sejarah peradaban Islam. Bagaimana sempurnanya periayahan (pengurusan) seorang pemimpin terhadap negara dan rakyatnya. Ini terliha pada masa pemerintahan Khalifah Al Mu’tasim Billah, bagaimana sang khalifah tidak tinggal diam ketika mendengar seorang muslimah dilecehkan. Dengan kekuatannya pada saat itu, khalifah mengirimkan puluhan ribu pasukan untuk menyelamatkan satu budak muslimah yang sedang dilecehkan di Ammuriah (berada di wilayah Turki saat ini).
Inilah bentuk realisasi dari ajaran Islam yang sesungguhnya dalam meriayah umat. Islam menempatkan posisi perempuan dalam posisi yang tinggi dan mulia sehingga kehormatan mereka, termasuk kehormatan negara senantiasa dijaga.
Anis Fitriatul Jannah
Kab. Pamekasan Madura [CM/NA]