Header_Cemerlang_Media

IKN, Antara Citra dan Realita

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

“Penguasa dalam tuntunan Islam akan mengurus dan melindungi rakyat dengan arif. Semua dilakukan bukan untuk keuntungan pribadi atau sekadar pencitraan diri. Penguasa meriayah rakyat karena rasa cinta sehingga rakyat pun akan mencintai pemimpinnya, tanpa perlu skenario cerita atau pun rekayasa.”


CemerlangMedia.Com — Baru-baru ini, tersiar kabar tentang hadirnya beberapa influencer ternama pada acara peresmian Jembatan Pulau Balang dan tol menuju IKN. Bahkan, Presiden Jokowi dan rombongan sempat menjajal tol tersebut menggunakan kendaraan bermotor (04-08-2024).

Banyak pihak tidak setuju dengan langkah mendatangkan influencer. Jelas, untuk persoalan anggaran pasti tidak sedikit jumlahnya. Apalagi yang diundang bukan orang kebanyakan, melainkan artis kenamaan, youtuber, dan influencer yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat melalui konten-konten mereka di media sosial.

Disinyalir, transport, fasilitas, serta acara perjamuan tersebut membuat negara menggelontorkan dana yang tidak sedikit. Negara pun dinilai terlalu boros dan membuang-buang uang karena kegiatan yang tidak efisien dan efektif.

Sebagian berpendapat bahwa lebih tepat jika pegiat media yang diundang ke IKN. Jurnalis jelas akan lebih pas dalam mengabarkan segala sesuatu tentang IKN. Kode etik dan prinsip-prinsip jurnalistik mampu menggambarkan IKN sesuai realita, aktual, dan pastinya dapat dipercaya.

Namun, andai benar tujuannya adalah pencitraan semata, mengundang influencer adalah pilihan yang tepat. Influencer atau pegiat seni sudah terbiasa dengan panggung sandiwara. Influencer kerap dituntut piawai melebih-lebihkan, mendramatisasi, bahkan mengubah kebenaran demi sensasi. Influencer akan menyajikan informasi sesuai permintaan si empunya aksi.

Aroma pencitraan makin jelas ketika influencer justru tidak melakukan kunjungan kepada warga yang terdampak penggusuran proyek IKN. Seolah semua telah di-setting untuk mempertontonkan yang baik-baik saja sebagai bukti bahwa proyek IKN mampu menjadi kenangan terbaik di penghujung masa tugas Jokowi.

Perhelatan yang tidak efektif dan efisien ini sebenarnya sangat dihindari dalam tata kelola negara sesuai kaidah Islam. Islam senantiasa mengajarkan untuk tidak berlebihan. Segala sesuatu ditakar dengan secukupnya dan menghindari hal-hal yang menyebabkan mubazir.

Penguasa dalam tuntunan Islam akan mengurus dan melindungi rakyat dengan arif. Semua dilakukan bukan untuk keuntungan pribadi atau sekadar pencitraan diri. Penguasa meriayah rakyat karena rasa cinta sehingga rakyat pun akan mencintai pemimpinnya, tanpa perlu skenario cerita atau pun rekayasa.

Neti Ernawati
(Ibu Rumah Tangga) [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tulisan Terbaru

Badan Wakaf Al Qur'an