CemerlangMedia.Com — Presiden Joko Widodo optimis pemerintahannya bisa menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia pada 2024 mendatang. Penanggulangan kemiskinan ekstrem ini menjadi salah satu program di periode kedua Joko Widodo dengan target yang cukup ambisius yaitu 0%. (9/6/2023).
Indonesia merupakan negara yang mengalami tingkat kemiskinan yang masif. Kemiskinan menjadi persoalan yang krusial dan membutuhkan solusi yang tersistem. Selama ini pemerintah mengalami kesusahan dalam mengurangi angka kemiskinan 1% tiap tahunnya.
Jika dikaitkan dengan program pemerintah penghapusan kemiskinan ekstrem menjadi 0% di 2024 seolah sebuah ilusi yang berambisi, mengapa demikian? Karena saat ini sudah berada di pertengahan 2023. Target dalam program ini susah teridentifikasi sebab pemerintah memiliki standar kemiskinan yang kurang signifikan, seperti yang pernah dijelaskan oleh pemerintah bahwa standar kemiskinan ekstrem jika kondisi dalam memenuhi kebutuhan dasar kurang atau tidak terpenuhi.
Sedangkan kebutuhan dasar yang dimaksud adalah kebutuhan pangan, sanitasi layak, kesehatan, kebutuhan papan (tempat tinggal), pendidikan, dan akses informasi. Faktanya rakyat Indonesia dalam kondisi yang memprihatinkan dalam berbagai aspek kehidupan. Bagaimana bisa memenuhi kebutuhan dasar, sedangkan lapangan pekerjaan susah, standar nilai gaji atau upah yang diterima di bawah standar nilai untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup.
Selain itu, jika menengok kehidupan rakyat pinggiran atau pedalaman lalu dikaitkan dengan akses informasi, mereka masih kesulitan mendapatkan hal demikiam. Alih-alih bicara akses informasi, pembangunan kelayakan transportasi kerap menyulitkan rakyat dalam menjalani aktivitas keseharian seperti susahnya kendaraan, jalan rusak, jarak tempuh jauh, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya pemerintah telah menjalankan beberapa program sosial guna mengurangi atau menanggulangi kemiskinan seperti memberikan bantuan sosisal (BLT, PKH, PIP, KIS, Kartu Pra Kerja) dan pinjaman modal untuk rakyat dengan sistem kredit. Akan tetapi, apakah hal demikian telah membuktikan angka kemiskinan di Indonesia telah berkurang? Tentu tidak, justru angka kemiskinan meningkat setiap tahunnya.
Segala persoalan ini tidak lain karena penerapan sistem pemerintah yang lebih memihak investor, seperti utang luar negeri misalnya yang dianggap sebagai solusi terbaik. Pengelolaan SDA diserahkan kepada asing dengan alasan Indonesia belum memiliki SDM yang mumpuni. Alhasil, hasil SDA disedot dan rakayat kebagian recehan.
Pelaksanaan sistem dengan teknik tambal sulam lebih sering digunakan sehingga permasalahan tidak terselesaikan dengan baik dan benar. Bagaimana mungkin menyejahterakan rakyat dengan hasil utang dan kerjasama dengan asing yang mempunyai tujuan pribadi?
Penanggulanan kemiskinan hanya bisa diselesaikan dengan penerapan Islam kafah dalam kehidupan. Islam memberikan jaminan terhadap kebutuhan pokok yang berbentuk barang dan jasa, jaminan terhadap pelayanan umum dan menerapkan 5 mekanisme antara lain (1) Mewajibkan laki-laki yang mampu untuk bekerja, (2) Negara menyediakan lapangan pekerjaan, (3) Negara berkewajiban menanggung ahli waris yang tidak mampu mencari nafkah, (4) Menyediakan subsidi langsung melalui Baitul Mal, (5) Penerapan pajak khusus bagi yang memikiki kelebihan harta kekayaan.
Selain itu, membangun ekonomi mandiri juga bisa menjadi solusi penanggulangan kemiskinan yaitu (1) Menolak dengan tegas tambahan utang luar negeri, (2) Penghematan dan pemberantasan korupsi, (3) Menciptakan ketahanan pangan, mengatur ekspor-impor yang akan memperkuat ekonomi dalam negeri.
Nanink
Surabaya, Jawa Timur [CM/NA]
One thought on “Ilusi Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024”
Penanggulanan kemiskinan hanya bisa diselesaikan dengan penerapan Islam kafah dalam kehidupan. Islam memberikan jaminan terhadap kebutuhan pokok yang berbentuk barang dan jasa, jaminan terhadap pelayanan umum dan menerapkan 5 mekanisme antara lain (1) Mewajibkan laki-laki yang mampu untuk bekerja, (2) Negara menyediakan lapangan pekerjaan, (3) Negara berkewajiban menanggung ahli waris yang tidak mampu mencari nafkah, (4) Menyediakan subsidi langsung melalui Baitul Mal, (5) Penerapan pajak khusus bagi yang memikiki kelebihan harta kekayaan.
Selain itu, membangun ekonomi mandiri juga bisa menjadi solusi penanggulangan kemiskinan yaitu (1) Menolak dengan tegas tambahan utang luar negeri, (2) Penghematan dan pemberantasan korupsi, (3) Menciptakan ketahanan pangan, mengatur ekspor-impor yang akan memperkuat ekonomi dalam negeri.