Indonesia Darurat L687, Bagaimana Nasib Generasi?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Adanya temuan terkait grup WhatsApp anak-anak SD di Pekanbaru Riau yang terindikasi mempunyai komunitas L687 sontak membuat heboh. Hal ini mencuat setelah seorang guru melakukan razia ponsel dan mendapati adanya ponsel salah satu murid terkunci dengan password, kemudian guru tersebut meminta kata sandi. Pada saat itulah ditemukan adanya grup WhatsApp yang di duga L687 (16-6-2023).

Miris, inilah kata yang tepat menggambarkan adanya penemuan ini. Tentunya ada banyak faktor yang melatarbelakangi adanya kasus-kasus seperti ini, yakni lingkungan, keluarga, kultur hingga genetik. Masih bercokolnya paham kapitalisme sekuler liberalisme yang makin membuat L687 makin menjamur. Paham ini adalah paham Barat yang sengaja dihembuskan untuk menghancurkan Islam. Namun, karena ketiadaan ilmu, dengan mudahnya umat mengadopsi paham-paham tersebut serta mengaplikasikannya dalam kehidupan.

Padahal mayoritas penduduk di negeri ini adalah penganut agama Islam bahkan sekolah-sekolah berbasis Islam menyebar di berbagai wilayah Nusantara. Namun, nyatanya belum mampu untuk menjadi benteng dari serangan Barat melalui paham liberalismenya. Generasi saat ini malah makin jauh dari agamanya karena memang agama sengaja tidak diberikan ruang untuk mengatur perilaku manusia. Justru paham liberalisme yang saat ini mendominasi di kalangan remaja.

Orang tua berperan penting pada pola asuh dan pendidikan buah hatinya, penanaman akidah yang kuat sedari kecil harus menjadi fokus utama. Oleh karenanya, jika akidah sudah kokoh maka tentu akan melahirkan ketakwaan yang hakiki. Anak harus meyakini betul adanya Allah, Pencipta yang senantiasa mengawasi tindak tanduknya selama di dunia. Agama jangan hanya sekadar dijadikan identitas di atas kertas saja, jadikan agama sebagai pengatur perilaku umat manusia dan bukan hanya sekadar simbol belaka.

Lebih lanjut adalah bahaya L687 jika dilihat dari segi kesehatan, selain menyebabkan HIV/AIDS, ternyata banyak juga penyakit lain yang mengintai dan jauh lebih berbahaya, contohnya saja Sarkoma Kaposi yang merupakan penyakit baru dan belum ada obatnya. Selain itu masih banyak penyakit lain yang tentunya berbahaya bagi para pelaku L687. Belum lagi sanksi sosial, mereka akan cenderung dikucilkan dan di abaikan karena tentunya setiap orang tidak ingin terpapar oleh berbagai penyakit yang dialami para pelaku. Sekalipun ada segelintir orang yang menyerukan tentang kebebasan berprilaku dan mengatasnamakan HAM, tetapi tetap saja bagi kebanyakan masyarakat Indonesia L687 adalah aib dan masih menjadi hal yang tabu, maka sebisa mungkin pihak-pihak yang bersangkutan pasti akan menutupinya dari khalayak ramai.

Pada kondisi ini perlu adanya peran negara dalam meriayah umat dan penerapan hukum Islam mutlak adanya. Di dalam Islam sendiri, para pelaku penyimpangan seperti L687 ini harus dihukum (takzir) karena L687 termasuk sebuah kejahatan dan perbuatan keji yang tidak akan pernah bisa ditoleransi, sekalipun sebagian umat menganut paham kapitalisme liberal yaitu paham yang menjunjung tinggi kebebasan. Pada titik inilah negara wajib sekuat tenaga mengembalikan pengaturan hidup umat kepada aturan Islam yang hakiki yaitu aturan yang hanya bersumber dari Allah Swt. karena hakikatnya aturan Islam adalah solusi untuk seluruh manusia dan menuntut semua pihak agar kembali kepada aturan Islam serta menerapkannya secara menyeluruh dalam kehidupan.

Rina Herlina
Payakumbuh, Sumbar [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *