“Solusi untuk Pal3stina bukan hanya sekadar mengirimkan bantuan, obat-obatan, boikot makanan, atau mengirimkan doa. Akan tetapi, berperang melawan Isra3l dan para penjajah.”
CemerlangMedia.Com — Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Pal3stina (UNRWA) melaporkan pada Sabtu bahwa lebih dari 50.000 anak dari Jalur Gaza sangat membutuhkan bantuan karena kekurangan gizi akut (16-6-2024). UNRWA juga mengatakan, dengan berlanjut pembatasan akses kemanusiaan, tentu akan makin memperparah kondisi kelaparan di Gaza. Bahkan, sudah banyak anak-anak yang meninggal karena kekurangan gizi.
Begitulah kekejaman yang dilakukan oleh Isra3l kepada kaum muslimin yang berada di Pal3stina. Selama para pemimpin kaum muslimin tidak mengirimkan tentaranya untuk mengusir Isra3l dari Pal3stina, maka selama itu pula penderitaan Pal3stina tidak akan pernah berakhir.
Ya, hari ini, para pemimpin kaum muslim berdiam diri, bahkan bekerja sama dengan AS untuk menghancurkan Pal3stina. Mereka menganggap tidak terjadi apa-apa antara Isra3l dan Pal3stina, padahal para pemimpin kaum muslimin bertanggung jawab melindungi Pal3stina karena merupakan kiblat pertama umat muslim dan juga tanah kelahiran para nabi. Menjaga tanah Pal3stina bukan tanggung jawab warga Pal3stina saja, tetapi tanggung jawab semua kaum muslim.
Namun anehnya, para pemimipin hari ini hanya sekadar mengirimkan bantuan dan obat-obatan, padahal semua itu tidak bisa menyelamatkan muslim Pal3stina dari kekejaman dan penderitaan yang mereka alami. Sungguh, sistem kapitalisme hari ini telah melahirkan pemimpin yang tidak amanah dan tidak bertanggung jawab.
Mereka lebih cinta dunia dan takut mati. Bahkan, membiarkan saudara-saudaranya dibom sehingga kehilangan keluarga, tempat tinggal, makanan, dan air bersih. Ini semua adalah buah dari penerapan sistem kapitalisme hari ini yang memisahkan agama dari kehidupan. Kehidupan tidak lagi diatur dengan aturan dari Sang Pencipta, tetapi diatur oleh para pemilik modal yang berkuasa, padahal Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya kepemimpinan merupakan sebuah amanah, kelak di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakannya dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanahnya sebagai pemimpin.” (HR Muslim).
Namun demikian, berbeda dengan sistem Islam yang melahirkan pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab. Di dalam Islam, pemimpin itu ibarat pengembala dan bertanggung jawab terhadap gembalaannya. Dalam hal ini, seorang pemimpin harus memenuhi setiap kebutuhan, melindungi, serta memberikan jaminan keamanan bagi rakyat. Untuk itu, sudah saatnya para pemimpin kaum muslim sadar, bangun dari tidurnya, dan segera melaksanakan kewajiban, mengusir para penjajah dari tanah Pal3stina.
Akan tetapi, semua itu tidak akan bisa terwujud tanpa adanya pemimpin yang menerapkan aturan Allah dalam naungan Daulah Islam. Pemimpin yang mampu mengusir para penjajah dan menyatukan seluruh kaum muslim. Hanya Islam yang bisa membebaskan Pal3stina dari kekejaman Isra3l.
Dengan demikian, solusi untuk Pal3stina bukan hanya sekadar mengirimkan bantuan, obat-obatan, boikot makanan, atau mengirimkan doa. Akan tetapi, berperang melawan Isra3l dan para penjajah.
Daulah Islam adalah negara besar yang akan berkuasa. Negara yang akan melahirkan para pejuang pemberani dan tidak takut mati karena bagi mereka, mati di jalan Allah adalah cita-cita utama dan akan tergolong syahid. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memperjuangkan tegaknya syariat Islam dalam naungan Daulah Khil4f4h dan mencampakkan sistem kufur yang menyengsarakan umat.
Rindi Afrina
Lubuk Basung, Sumatra Barat [CM/NA]