“Negara memegang peranan penting sekaligus terdepan dalam mencegah maupun mengobati rakyat. Negara tidak boleh meremehkan, terlebih berlepas tangan. Sebab, tanggung jawab menjaga dan mengurus urusan masyarakat, termasuk di dalamnya persoalan kesehatan ginjal ada di tangan negara sebagai pemilik kebijakan.”
CemerlangMedia.Com — Perilaku tidak sehat masyarakat menjadi salah satu penyebab penyakit ginjal. Namun jangan lupa, minimnya upaya preventif berupa edukasi serta pengawasan pihak berwenang terhadap peredaran makanan dan minuman tinggi gula serta berpengawet bahan kimia berbahaya, justru menjadi pemicu paling besar munculnya penyakit ginjal.
Viralnya isu gagal ginjal pada anak belakangan ini, seharusnya menjadi alarm bagi setiap upaya pencegahan penyakit ginjal sedini mungkin. Sebab, tingkat kesehatan dan kebugaran anak-anak/generasi menjadi salah satu tolok ukur sumber daya manusia yang andal lagi berkualitas, terutama menyambut era bonus demografi yang akan dialami Indonesia beberapa tahun mendatang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui, tingginya kasus gangguan kesehatan ginjal, di antaranya adalah gagal ginjal. Secara umum gagal ginjal disebabkan oleh minimnya edukasi di tengah masyarakat, khususnya tentang kesehatan ginjal dan gaya hidup.
Menkes Budi juga menyoroti kebiasaan minum manis yang berlebihan sebagai salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal, bahkan di usia belia (30-07-2024). Artinya, upaya edukasi dan kontrol terhadap berbagai produk makanan, minuman, termasuk obat-obatan yang berpotensi mengganggu kesehatan ginjal, harus digalakkan dan dijamin mutunya. Upaya tersebut menjadi faktor utama dalam memelihara kesehatan ginjal masyarakat.
Negara, dalam hal ini memegang peranan penting sekaligus terdepan dalam mencegah maupun mengobati. Negara tidak boleh meremehkan, terlebih berlepas tangan. Sebab, tanggung jawab menjaga dan mengurus urusan masyarakat, termasuk di dalamnya persoalan kesehatan ginjal ada di tangan negara sebagai pemilik kebijakan.
Masih segar di ingatan kita, betapa pengawasan yang buruk terhadap obat beberapa waktu lalu memakan korban yang tidak sedikit dari kalangan anak dan bayi. Obat yang tercemar menyebabkan gagal ginjal akut sehingga mengganggu tumbuh kembang anak, menyebabkan kecacatan, bahkan mengantarkan kepada kematian.
Oleh karenanya, Islam mewajibkan para pemimpin negara, dalam hal ini pemilik kebijakan untuk mengurus (meriayah) semua urusan umat, termasuk kesehatan ginjal. Sebab, kuat lemahnya suatu bangsa ditentukan pula oleh kualitas kesehatan SDM-nya. Stabilitas dan kemajuan suatu bangsa juga dipastikan oleh kualitas kesehatan masyarakatnya.
“Imam itu adalah laksana penggembala dan dia akan dimintai pertanggungjawaban akan rakyatnya (yang digembalakannya).” (HR Imam Al Bukhari dan Imam Ahmad dari sahabat Abdullah bin Umar ra.)
Wallahu a’lam.[]
Rizki Ika Sahana
(Aktivis Muslimah) [CM/NA]