CemerlangMedia.Com — Sungguh tidak habis pikir dengan perilaku NWH (18) di Kabupaten Tanah Datar Sumbar yang melakukan pelecehan terhadap Al-Qur’an yang notabene adalah kitab suci umat Islam. Menurut keterangannya kepada polisi, tersangka dibayar Rp50.000 untuk melakukan hal tersebut (11-11-2023).
Jika mengacu kepada American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, bisa diketahui bahwasanya kawula muda saat ini sangat identik dengan perilaku buruk mereka yang di luar nalar. Melakukan sesuatu hal sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Sering kali mengambil keputusan yang -dianggap kebanyakan orang dewasa- berisiko tinggi, tidak masuk akal, atau malah cenderung berbahaya. Itu semua dikarenakan perkembangan otak pada masa remaja cenderung belum berkembang secara optimal.
Bagian otak yang mempunyai peranan sebagai pusat pengambilan keputusan, mempertimbangkan baik atau buruk, benar atau salah, belum terbentuk sepenuhnya. Maka, hal Inilah yang akhirnya membuat tindakan para remaja hanya didasari atas dorongan sesaat, cenderung tak mempertimbangkan konsekuensinya, mudah ikut-ikutan, serta melakukan sesuatu atau terlibat pada hal-hal yang dianggap orang dewasa sebagai sesuatu yang sangat berbahaya bahkan tidak sepatutnya dilakukan.
Apalagi kondisi tersebut makin diperparah dengan kehadiran sistem kufur yang dianut sebagian umat saat ini, yaitu sekularisme. Sistem yang memisahkan peran agama dari kehidupan. Wajar saja, jika perilaku manusia sekarang sangat bejat dan tidak bermoral karena pemahaman akidahnya yang kurang atau bahkan sama sekali tidak ditanamkan akidah sedari kecil. Padahal ini merupakan sesuatu yang sangat penting, mengingat hidup setiap manusia harus senantiasa terikat dengan hukum syarak. Sebab, kelak, kita akan mempertanggungjawabkan apa pun perbuatan kita selama di dunia. Di dalam sistem kufur, pemahaman ini perlahan mulai hilang.
Maka tidak ada solusi lain yang lebih tepat untuk mengatasi berbagai persoalan manusia saat ini, kecuali kembali kepada satu-satunya aturan yang hanya bersumber dari Sang Khalik Allah Swt., yaitu aturan Islam. Aturan yang bersifat komprehensif dan senantiasa relevan pada setiap keadaan. Sejatinya tidak ada yang lebih memahami keadaan makhluk (ciptaan-Nya) kecuali Sangat Khalik (Pencipta) kehidupan. Tugas kita saat ini adalah memperjuangkan kembali tegaknya seluruh aturan Islam di muka bumi. So, mau jadi pejuang atau pecundang?
Rina Herlina
Payakumbuh, Sumbar [CM/NA]