CemerlangMedia.Com — Peristiwa memanasnya kerusuhan di Prancis terjadi karena aparat kepolisian menembak seorang remaja laki-laki, Nahel (17) warga negara Prancis keturunan Aljazair hingga tewas. Ricuh makin meluas hingga pemerintah Prancis mengerahkan puluhan ribu kepolisian untuk menangani aksi-aksi tersebut. Sebanyak 1.311 orang ditangkap oleh satuan kepolisian karena aksi tersebut. Sepanjang kerusuhan, sebanyak 1.350 kendaraan dan 234 bangunan dibakar, dan 2.560 pembakaran ruang publik (2-07-2023).
Penembakan polisi terjadi karena remaja tersebut melanggar lalu lintas. Sangat miris. Semudah itu menghilangkan nyawa manusia atas dasar pelanggaran lalu lintas. Bukankah Prancis sebagai salah satu negara yang mendukung HAM? Apakah sudah hilang hati nuraninya?
Penembakan remaja di Prancis menggambarkan hal yang paradoks. Slogan negara maju untuk menjunjung tinggi kebebasan nyatanya hanya untuk kulit putih dan tidak untuk kulit hitam dan muslim. Peristiwa ini sejatinya memunculkan pertanyaan keburukan HAM yang digadang-gadang oleh negara barat. Di mana HAM ketika kaum muslimin teraniaya? Nyatanya HAM membisu. Tidak ada pembelaan untuk kaum muslimin. Islamofobia di negara Barat terus berlanjut tiada henti. Segala cara digunakan agar tampak kebenciannya terhadap Islam dan kaum muslimin.
Islam memandang bahwa manusia terbaik adalah yang paling bertakwa.
“Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan, niscaya ia akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR At-Tirmidzi)
Allah bahkan membalas pembunuh kaum muslimin dengan neraka. Sebagaimana dalam firman-Nya,
“Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS An-Nisaa’ [4]: 93)
Berkaca dari peristiwa ini, kaum muslimin haruslah hidup di bawah negara Islam yang siap melindungi warganya. Negara Islam akan memberikan jaminan keamanan untuk warganya baik muslim ataupun nonmuslim. Dalam Islam, negara dan masyarakat harus menghormati agama lain dan mewujudkan toleransi sesuai tuntunan Islam.
Ade Willy Surtinih
Kota Hujan [CM/NA]