Penistaan Berulang, Penguasa Muslim Hanya Terdiam

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Lagi-lagi pembakaran Al-Qur’an terjadi. Kali ini terjadi di Swedia pada saat umat Islam di seluruh dunia sedang merayakan Hari Raya Iduladha. Momen itu ternodai oleh ulah Salwan Mamika yang merobek beberapa lembar Al-Qur’an dan membakarnya. Sangat disayangkan, aksi pembakaran Al-Qur’an ini disaksikan dan dibiarkan oleh aparat setempat dengan alasan kebebasan berekspresi (28 -6- 2023).

Padahal Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi Kalamullah yang menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Jangankan membacanya, mendengarkan lantunannya saja mendapatkan ganjaran pahala.

Mirisnya lagi, penguasa-penguasa negara muslim di seluruh dunia hanya diam seribu bahasa. Hanya bisa mengecam tanpa ada langkah atau upaya yang konkrit untuk menghentikan penghinaan terhadap simbol-simbol Islam tersebut. Termasuk di negeri ini yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Melihat kasus ini, sejatinya Barat telah memperlihatkan wajah dan tabiat yang sesungguhnya, bak ular berkepala dua. Di satu sisi, terdepan mengusung toleransi, di sisi lain membiarkan penistaan demi penistaan terjadi. Mereka teriak tentang kebebasan beragama, tetapi sebaliknya diskriminasi dan intoleran terhadap umat Islam dan yang lebih parahnya lagi islamofobia malah merajalela di negara-negara Barat. Itulah kemunafikan Barat, hak asasi manusia (HAM) hanya kamuflase dan alasan pembenaran penghinaan yang dilakukan.

Penistaan dan pembakaran terhadap kitab suci ini seharusnya membuat umat Islam sadar. Hal ini terjadi sebagai buah diterapkannya sistem sekularisme demokrasi di seantero bumi ini. Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Sekularisme yang menjunjung tinggi kebebasan dan membuat mereka semena-mena dan bebas, termasuk dalam mengekspresikan kebenciannya terhadap Islam.

Akan tetapi hak asasi manusia ini tidak berlaku untuk umat Islam. Sebagaimana dilihat di negara barat, saat Islam menjadi minoritas, umat Islam selalu dibuat ketakutan. Kebijakan penguasanya selalu mendiskriminasikan Islam. Contohnya melarang azan dikumandangkan, melarang muslimah memakai cadar di tempat umum, dll.

Memang, Allah sudah berjanji akan menjaga kemurnian Al-Qur’an, seperti firman Allah dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya Kamilah yang menjaga Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang akan menjaganya.” (QS Al Hijr: 9)

Sungguh pemikiran yang sangat dangkal kalau memaknai ayat ini hanya dengan diam dan hanya mengecam. Kita bisa belajar dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam —beliau sudah dijamin oleh Allah masuk surga—, apakah beliau diam dan berpangku tangan? Tentu tidak.

Belajar dari kasus ini umat harus bangkit dengan melakukan pembelaan. Hal ini akan terealisasikan kalau kaum muslimin berada dalam satu kepemimpinan yakni kepemimpinan Islam di bawah institusi Khil4f4h. Institusi yang akan menjadi perisai, melindungi kaum muslimin, serta akan memberikan sanksi takzir atau hukuman mati kepada pelaku pembakar Al-Qur’an kalau pelakunya individu, jika pelakunya negara, maka Khil4f4h akan memberi sanksi tegas dengan memerangi negara tersebut kalau tidak tunduk kepada sanksi yang dijatuhkan .

Oleh karena itu, satu-satunya solusi yang bisa menghentikan penghinaan demi penghinaan terhadap Islam hanyalah sistem Islam yang mempunyai seperangkat aturan untuk menuntaskan segala problematika kehidupan umat termasuk bagi mereka yang menghina simbol-simbol islam.

Hasnah Lubis

Bogor [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

One thought on “Penistaan Berulang, Penguasa Muslim Hanya Terdiam

  • Yati Supianti
    0
    0

    Keren banget bestie naskahnya tayang

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *