Polemik di Balik Batalnya Reuni L687 se-ASEAN di Jakarta

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — “Alhamdulillah akhirnya dibatalkan”, begitulah respons warga yang ikut menyaksikan riuh ramai puluhan ulama yang bergema di jalanan beberapa kota di Indonesia. Meneriakkan penolakan kongres L687 se-Asia Tenggara yang dijadwalkan pada 17 Juli 2023 mendatang di Jakarta. Berakhir manis dengan terbitnya pernyataan resmi dari pihak Penyelenggara Queer Advocacy Week, ASEAN Sogie Caucus memutuskan untuk merelokasi acara tersebut di luar Indonesia (13-7-2023).

Polemik kegaduhan ini muncul dari ulama, ormas Islam, MUI, Parpol Islam, dan tentunya dukungan umat yang meluas hingga ke media sosial. Ini merupakan respons umat yang menolak tegas aktivitas mereka. Jika kita merunut kronologis peristiwa dimulai ketika sebuah akun resmi di media sosial mengabarkan bahwa akan diadakannya pertemuan L687 se-Asia Tenggara di Jakarta. Tak berselang lama, akun resmi itu pun dibanjiri dengan berbagai respons netizen dan umat Islam yang turun ke jalan.

Kemudian kabar tersebut menjadi trending topik dan berakhir dengan relokasi acara yang dimuat dalam rilis mereka dengan alasan keselamatan dan keamanan setelah memantau situasi di jagat maya. Bahkan polisi pun menyatakan tidak menerima surat permohonan perizinan dari yang bersangkutan mengenai acara itu. Gelombang kecaman dan penolakan tersebut tak lain sebagai langkah awal menyelamatkan generasi dari bahaya kerusakan yang ditimbulkan dari penyimpangan seksual yang dilakukan oleh L687.

Walaupun demikian, ini bukanlah akhir dari terselesaikannya polemik tersebut. Ada dugaan kuat hal itu merupakan sebuah usaha “test the water” untuk menguji sejauh mana penerimaan umat Islam terhadap aktivitas mereka. Selanjutnya mereka akan mengulanginya kembali dengan cara yang berbeda. Namun, kita juga harus ingat bahwa kemaksiatan yang disampaikan berulang-ulang, maka akan menjadi sebuah kebenaran jika terus dipertontonkan dan diviralkan terus-menerus. Oleh karena itu, dengan makin masifnya gerakan L687 ini menjadi bukti nyata upaya keras mereka untuk terus memproklamirkan perbuatan yang jelas-jelas dilaknat oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya.

Patut kita sadari bahwa komunitas L687 sudah lama menguasai media dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Termasuk media sosial yang terus mengkampanyekan arus pelangi dengan berbagai konten visual, video, dan lainnya. Facebook sendiri misalnya, mengaku sudah memfasilitasi penyebaran informasi L687 lewat algoritma yang mereka ciptakan sehingga wajar makin tumbuh pesat. Akibatnya terjadi kerusakan akut pada generasi muda secara sistematis, yang sudah terpapar dari beragam konten-konten yang mereka akses.

Ketika mereka berani unjuk gigi, seharusnya kita jangan abai terhadap masalah ini. Maka untuk menyelamatkan kerusakan generasi dari segala bentuk penyimpangan perilaku L687 perlu usaha keras dan dukungan umat serta peran negara untuk mengedukasi dan memberi pemahaman agama terhadap pemikiran-pemikiran kufur. Kemudian menutup segala bentuk aksesnya, bukan malah memberikan ruang bagi mereka, termasuk menyelundupkan berbagai pasal dalam undang-undang untuk melegalkan perilaku L687.

Negara juga harus terus memonitor dan menghentikan berbagai tayangan yang mengarah pada penyimpangan seksual, baik di saluran televisi, media sosial, podcast, dan sebagainya. Selain itu, sebagai garda terdepan untuk melindungi warganya, maka harus diberlakukan sanksi keras bagi para pelaku L687 berupa dijatuhi hukuman mati, sebagaimana pernah terjadi pada zaman kekhalifahan Abu Bakar ra.. Dengan mengembalikan peran agama dalam tatanan kehidupan, maka keberkahan untuk negeri ini dapat diraih.

Ummu Fahri
Padang Panjang, Sumatra Barat [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *