“Sungguh, Indonesia tidaklah kekurangan sumber daya manusia cendekia. Namun syaratnya, harus dengan menerapkan syariat Islam kafah dalam segala aspek kehidupan dan memblokir sistem pemerintahan demokrasi sehingga negara akan memiliki ketahanan dan pertahanan mandiri, tanpa adanya campur tangan kapitalis.”
CemerlangMedia.Com — Kian skeptis pada cyber security Indonesia saat ini. Di era Revolusi Industri (RI) 4.0 saja, negara Indonesia kesulitan bertindak defensif terhadap Internet of Things (IoT) dan big data negaranya. Indonesia tergolong negara ketiga dengan kasus kebocoran data terbanyak di dunia. Pun, teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia masih jauh tertinggal dari Rusia, Cina, dan Amerika.
Suara Pemred Kalbar (30-6-2024) mengabarkan bahwa Pusat Data Nasional (PDN) mengalami serangan cyber berbentuk ransomware bernama Brain Cipher, sebuah varian baru dari ransomware Lockbit 3.0 sejak Kamis (20-6-2024). Serangan tersebut menyebabkan berbagai layanan masyarakat terganggu, termasuk layanan imigrasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut, 210 instansi pemerintah di pusat maupun daerah terdampak serangan tersebut. Pelaku peretasan meminta uang tebusan sebesar US$8 juta atau setara Rp131 miliar (30-6-2024).
Malang nian nasib Indonesia, terjajah oleh sistem kapitalisme sekularisme. Kecanggihan cyber technology tidak sekadar perihal ekonomi, tetapi bisa dijadikan alat politik dan perang.
Indonesia pasar bagi kapitalis. Jika teknologi saja diserahkan pada kapitalis, bisa dipastikan Indonesia mengalami cyber imperialism dan menjadi objek kriminalitas internasional.
Sudah saatnya Indonesia mewujudkan independen country sebagai negara berkarakter dan penyejahtera. Buatlah cyber system yang sederhana dari segi aturan, cepat dalam pelaksanaan, dan dilakukan oleh orang yang kapabel.
Indonesia tidak kekurangan sumber daya manusia cendekia. Syaratnya, harus dengan menerapkan aturan Allah Swt, yaitu syariat Islam kafah dalam segala aspek kehidupan dan memblokir sistem pemerintahan demokrasi. Dengan begitu, negara akan memiliki ketahanan dan pertahanan mandiri, tanpa campur tangan kapitalis.
Indonesia harus bisa merealisasikan Qur’an surah Al-Anfal ayat 60 agar negara imperialis gentar berhadapan dengan Indonesia. Rakyat pun merasa tenang, tanpa khawatir terjajah di dunia nyata dan maya.
Itulah tanggung jawab negara, mengurusi rakyatnya (riayah) dan totalitas menjaga keamanan negaranya. Indonesia bisa mewujudkan independent country jika mau hijrah ke sistem Islam dalam naungan Khil4f4h Islamiah. Wallahu a’lam
Fatimah Al-Fihri [CM/NA]