“Sistem Islam yang menjadikan akidah Islam sebagai landasan utama dalam kehidupan individu, masyarakat, maupun negara. Melalui penanaman akidah Islam yang kokoh, maka individu akan memiliki idrak sillah billah (kesadaran seorang hamba kepada Allah).”
CemerlangMedia.Com — Seorang ibu berinisial RK dibvnvh anak kandungnya sendiri pada Jumat (23-08-2024) di Jalan Sepakat, RT 46, Kelurahan Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat (24-08-2024). Sementara itu, di Pontianak, Kalimantan Barat, IF (24) tega membvnvh anak tirinya berinisial NAA (6). Pembvnvhan yang diawali penganiayaan itu dilakukan lantaran pelaku merasa cemburu tidak mendapatkan perhatian dari ayah korban selama kehamilannya (24-08-2024).
Kasus lainnya terjadi di Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. K (22) tega menganiaya adik perempuannya serta menghabisi nyawa ayah kandungnya J (52). Itu dilakukan lantaran sang ayah menengahi dan meminta K berhenti menganiaya adiknya (24-08-2024).
Maraknya tindakan kriminal yang terjadi di dalam keluarga menggambarkan kondisi keluarga yang sangat rapuh. Lemahnya iman individu menyebabkan tindakan kriminal di dalam keluarga tidak bisa dihindari.
Lemahnya iman individu terjadi akibat penerapan sistem sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Oleh karenanya, aspek halal atau haram tidak lagi menjadi pijakan dalam berpikir dan bertindak.
Selain itu, tindakan kriminal dalam keluarga pun menjadi bukti kegagalan sistem pendidikan saat ini. Pendidikan yang berlandaskan sekularisme kapitalis menjadikan individu hanya berorientasi materi dan jauh dari agama. Alhasil, pendidikan tidak mampu membentuk individu yang memiliki kepribadian dan akhlak baik.
Berbeda dengan sistem Islam yang menjadikan akidah Islam sebagai landasan utama dalam kehidupan individu, masyarakat, maupun negara. Melalui penanaman akidah Islam yang kokoh, maka individu akan memiliki idrak sillah billah (kesadaran seorang hamba kepada Allah).
Hal ini akan membuat individu memiliki keterkaitan dengan syariat Islam. Oleh karenanya, setiap individu akan berusaha menghindari tindakan kriminal yang merupakan sebuah perbuatan dosa.
Sementara itu, sistem pendidikan dalam Islam menjadikan akidah Islam sebagai kurikulum pendidikan. Tujuan pendidikan dalam sistem Islam, yaitu membentuk individu yang memiliki iman dan berkepribadian Islam.
Selain itu, negara pun berperan mendorong individu untuk senantiasa menaati aturan Allah serta berusaha menjaga suasana keimanan melalui amar makruf nahi mungkar yang dilakukan di tengah masyarakat. Inilah fungsi dan tanggung jawab negara dalam melayani rakyatnya, sebagaimana dalam hadis Rasulullah saw.,
“Imam/Khalifah itu laksana penggembala, dan hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap gembalaannya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dengan demikian, sudah saatnya kita menerapkan sistem Islam secara menyeluruh (kafah) dalam segala aspek kehidupan agar berbagai tindakan kriminal di dalam keluarga tidak terulang kembali. Wallahu a’lam bisshawab.
Neni Nurlaelasari
Bekasi, Jawa Barat [CM/NA]