Sampai Kapan Dunia Abai pada Gaza?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Genosida di Gaza adalah perang ideologi. Sayangnya, ideologi Islam baru diemban oleh individu dan belum diemban oleh negara sehingga yang melawan Isra3l adalah muslim Pal3stina dan individu yang berideologi Islam, padahal perang ini melawan negara. Oleh karenanya, butuh peran negara yang berideologi Islam, yakni Khil4f4h yang akan mendorong adanya jihad.

CemerlangMedia.Com — Sebagaimana yang kita dan dunia ketahui bahwa pasukan Isra3l telah mengubah “zona kemanusiaan aman” di jalur Gaza menjadi puing-puing reruntuhan dan hanya menyisakan 9,5 persen wilayah yang disebut “zona aman” bagi warga sipil. Hal ini sebagaimana yang dikatakan Pertahanan Sipil Pal3stina di Gaza, Sabtu (24-8-2024) lalu.

Menurut pernyataan yang dirilis otoritas terkait, pada awal invasi darat Isra3l ke Gaza awal November 2023, pasukan Isra3l telah mengusir ratusan ribu warga sipil dari Gaza Utara ke Gaza Selatan. Isra3l mengeklaim bahwa area tersebut sebagai “zona kemanusiaan yang aman.”

Wilayah seluas 230 kilometer persegi atau sekitar 63 persen dari total wilayah Gaza, di dalamnya termasuk lahan pertanian, fasilitas komersial, ekonomi, dan layanan yang tersebar di wilayah seluas 120 kilometer persegi. Saat serangan militer Isra3l berlanjut, ukuran zona aman tersebut ikut menyusut drastis.

Berkurangnya zona aman karena aksi keji Zionis Isra3l ini terus berlangsung. Kondisi tersebut memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza karena warga sipil memiliki tempat yang lebih kecil untuk melarikan diri dari aksi kekerasan.

Serangan brutal Isra3l di jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada (7-10-2023), serangan ini tetap berlangsung meski resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera. Dalam serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 40.200 warga Pal3stina, baik perempuan maupun anak-anak, dan lebih dari 93 ribu luka-luka. Blokade yang terus berlangsung di Gaza menyebabkan kelangkaan akut pada bahan makanan, air bersih, obat, dan menyebabkan kehancuran pada sebagian besar wilayah tersebut.

Selain itu, rencana Isra3l membangun Sinagoge di kawasan Masjid Al-Aqsa Pal3stina dan membiayai pemukiman ilegal Isra3l di komplek Masjid Al-Aqsa merupakan wujud provokasi berkelanjutan dan bentuk penjajahan yang makin nyata dan tidak menghormati hukum internasional. Ini makin menunjukkan bahwa Isra3l adalah negara ter*ris dan intoleran yang membangkang hukum internasional dan dunia.

Isra3l tidak hanya melanggar ketentuan hukum internasional terkait kesucian dan status quo Masjid Al-Aqsa yang harus dihormati dan dijaga sebagai warisan budaya dunia milik Pal3stina/umat Islam sesuai dengan perjanjian internasional yang telah disepakati, tetapi juga bentuk pembangkangan terhadap putusan Mahkamah Internasional bahwa Isra3l harus segera mengakhiri penjajahan dan pendudukan ilegal di tanah Palestina dengan meninggalkan kawasan yang didudukinya, bukan malah makin memperbesar kawasan yang dirampas dengan membangun Sinagoge di kawasan Masjid Al-Aqsa itu.

Sementara pada Piagam PBB pasal 1, mengakui HAM sebagai salah satu tujuan utama organisasi internasional tersebut. Selain itu, pasal 55 dan 56 mengharuskan negara anggota untuk mengambil tindakan kolektif maupun terpisah untuk memastikan penghormatan dan mengejawantahkan hak asasi manusia di seantero jagad, tanpa mengecualikan siapa pun.

Apa kabar Dewan HAM PBB? Nyatanya sekelas dewan PBB pun tidak akan pernah mampu untuk menyelamatkan kaum muslim di Pal3stina. Oleh karena itu, tidak layak bagi seorang muslim berharap kemenangan kaum muslim kepada mereka karena itu hanya akan menjadi angan belaka.

Hal ini tidak lepas dari sistem yang saat ini bercokol, yakni sistem sekularisme kapitalisme dengan nation state yang ditumbuhkan di setiap negeri-negeri muslim yang terpecah belah. Ini makin menunjukkan bahwa mereka tidak berdaya dan tidak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan Pal3stina dari penderitaan yang sangat menyakitkan itu.

Penerapan ideologi kapitalisme telah membunuh jutaan jiwa di seluruh dunia dengan berbagai cara. Ini menjadi bukti bahwa sistem dunia hari ini adalah sistem yang jahat, sekaligus mencerminkan rusaknya kepemimpinan dunia Islam.

Genosida di Gaza adalah perang ideologi. Sayangnya, ideologi Islam baru diemban oleh individu dan belum diemban oleh negara. Oleh karenanya, yang melawan Isra3l adalah muslim Pal3stina dan individu yang berideologi Islam, padahal perang ini adalah perang melawan negara sehingga membutuhkan peran negara yang berideologi Islam, yakni Khil4f4h yang akan mendorong adanya jihad.

Ini membutuhkan kesadaran yang sama di tengah umat akan pentingnya negara Islam. Oleh karena itu, keberadaan kelompok dakwah ideologis sangat dibutuhkan.

Rasulullah saw. bersabda,

إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ
”Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR Muttafaqun ’Alayh dll.).
Wallahu a’lam

Saliya [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *