“Islam memastikan setiap insan memiliki ketakwaan individu yang kuat sehingga mereka takut berbuat dosa. Islam juga menciptakan lingkungan yang kondusif dan penuh keimanan.”
CemerlangMedia.Com — Miris melihat realita hari ini. Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan adanya aksi s*d*mi yang terjadi di Agam, Sumbar. Bejat adalah kata yang pantas disematkan kepada dua pelaku yang notabene sebagai tenaga pengajar. Tidak tanggung-tanggung, korbannya mencapai 40 orang (26-7-24).
Hal ini membuat khawatir para orang tua. Pasalnya, generasi hari ini berada dalam incaran para pelaku s*d*mi. Tentu ini sangat membahayakan mereka. Anak-anak korban s*d*mi berpotensi menjadi pelaku jika tidak dilakukan penanganan yang optimal.
Kasus s*d*mi yang terus berulang setiap waktu, ibarat mata rantai lingkaran setan yang tak pernah putus. Persoalan ini tidak pernah usai hingga hari ini karena upaya pemerintah yang tidak menghadirkan solusi yang menyeluruh, hanya seperti tambal sulam. Oleh karenanya, setiap problematika yang ada di negeri ini tidak pernah selesai sampai ke akarnya. Bahkan, seakan sulit sekali untuk menyelesaikan dan menghentikannya.
Hal ini terjadi karena paham sekularisme yang bercokol di benak setiap individu negeri ini. Sekularisme telah menjauhkan dan menihilkan peran agama dalam kehidupan sehingga individu tidak memahami agamanya. Tidak takut pada Tuhan, hanya memikirkan bagaimana hidup senang.
Selain itu, paham moderasi beragama yang diadopsi juga membuat guru dan peserta didik jauh dari ajaran agama. Ya, moderasi beragama merupakan alat barat untuk menjauhkan umat dari ajaran Islam itu sendiri. Alhasil, perilaku umat tidak sesuai syariat, tetapi berdasarkan pemahaman hidup dan gaya hidup barat, berbuat seenaknya, dan menuruti hawa nafsu.
Islam memiliki solusi terhadap berbagai persoalan masyarakat, termasuk masalah s*d*mi. Islam memastikan setiap insan memiliki ketakwaan individu yang kuat sehingga mereka takut berbuat dosa. Selain itu, Islam juga menciptakan lingkungan yang kondusif dan penuh keimanan. Kontrol masyarakat juga diwujudkan, peran orang tua juga dimaksimalkan. Setiap orang tua wajib mendidik anaknya sesuai ajaran Islam sehingga tercipta generasi agung nan mulia.
Negara juga menjalan perannya untuk menjamin ketakwaan individu terwujud. Negara juga memberikan sanksi yang membuat jera, yakni dibunuh. Jika melukai kemaluan anak kecil dengan perset*b*han, selain hukuman zina, pelaku akan terkena denda sepertiga dari 100 ekor unta atau sekitar Rp900 juta dengan asumsi harga seekor unta adalah Rp27 juta. Sanksi yang tegas ini mampu membuat efek jera bagi pelaku dan masyarakat sehingga mereka merasa ngeri untuk melakukan hal serupa.
Sri Mulyani
Pariaman [CM/NA]