Sekularisme Menyuburkan P*rnografi Anak

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Negara Islam memiliki sistem keamanan digital yang mampu melindungi generasi dari pemikiran (konten) rusak dan merusak berdasarkan keimanan. Ditambah lagi dengan sistem pendidikan Islam yang mampu membentuk generasi berkepribadian Islam, pola pikir dan pola sikapnya sinergi dengan keimanan sehingga mampu mewujudkan rahmatan lil alamin.

CemerlangMedia.Com — Miris melihat kondisi masyarakat pada saat ini. Aktivitas manusia di media sosial makin bebas tanpa batas. Banyak ditemui tayangan yang tidak mendidik, merusak, kekerasan, kejahatan, challenge yang membahayakan, bullying, penipuan, hingga konten p*rnografi yang menjadi lahan bisnis.

Dilansir dari SINDOnews.com, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri membongkar dua kasus eksploitasi anak dan penyebaran konten p*rnografi melalui aplikasi telegram yang merupakan kasus pertama kalinya (13-11-2024). Lantas, mengapa konten p*rnografi ini makin subur?

Maraknya konten p*rnografi pada laman media sosial lalu diikuti masyarakat membuktikan kurangnya pengawasan dari negara sehingga masyarakat mudah untuk mengaksesnya, padahal konten tersebut sangat merusak dan membahayakant. Sekalipun konten-konten tersebut diblokir, akan mudah tumbuh kembali dan makin subur karena adanya permintaan dan pasarnya. Oleh karena itu, wajar jika konten tersebut terus bermunculan.

Selain itu, lemahnya keimanan individu menjadi pemicu maraknya p*rnografi. Mereka tidak memedulikan halal haram serta pertanggungjawabannya di akhirat kelak, yang dipikirkan hanyalah keuntungan saja sekalipun itu adalah dosa. Selain itu, banyaknya permintaan dan pelanggan menjadikan konten p*rnografi ini sebagai lahan bisnis. Meskipun melanggar norma hukum dan agama, tidak dipedulikan lagi karena para pelaku hanya ingin bisnis dan mendapatkan keuntungan tanpa ada aturannya.

Semua itu berpangkal dari sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Sistem buatan manusia yang serba terbatas, tentu hukumnya bersifat lemah dan tidak membuat jera. Akibat sistem sekuler dan media yang bebas, penayangan konten p*rno dibiarkan untuk meraup keuntungan tanpa memedulikan masa depan dan kualitas generasi. Potret individu yang demikian adalah buah dari sistem pendidikan yang mengabaikan pembentukan ketakwaan generasi.

Negara sebagai pengurus rakyat seharusnya memberikan perlindungan keamanan agar masyarakat terjaga dari konten yang merusak dan tidak mendidik. Selain itu, negara harus memberikan hukuman kepada para pelaku dengan hukuman yang memberit efek jera. Sayangnya, negara saat ini tidak mampu mewujudkannya.

Islam memiliki mekanisme pencegahan konten p*rno untuk menjagai akal. Islam memerintahkan laki-laki dan perempuan menutup aurat, menjaga pandangan, dan menjaga interaksi dengan lawan jenis. Islam akan menerapkan sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam sehingga akan menguatkan keimanan dan menutup rapat akses konten p*rnografi. Alhasil, masyarakat akan senantiasa mawas diri agar tidak terjerumus ke dalam aktivitas yang dilarang, sebab dorongan keimanannya.

Negara Islam memiliki sistem keamanan digital yang mampu melindungi generasi dari pemikiran (konten) rusak dan merusak berdasarkan keimanan. Ditambah lagi dengan sistem pendidikan Islam yang mampu membentuk generasi berkepribadian Islam, pola pikir dan pola sikapnya sinergi dengan keimanan sehingga mampu mewujudkan rahmatan lil alamin. Oleh karena itu, perlu disadari bersama bahwa solusi untuk membendung konten sampah dan merusak seperti p*rnografi yang makin subur adalah dengan menerapkan aturan Allah di muka bumi secara total dalam seluruh aspek kehidupan.

Bogor, Jawa Barat
Zakiah Ummu Faaza [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *