Header_Cemerlang_Media

Triliunan Dana untuk Perlinsos, Solusi Semu Atasi Kemiskinan

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan anggaran program perlindungan sosial (perlinsos) guna mengatasi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem yang dialami masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontorkan mencapai Rp496,8 triliun pada 2024 ini (20-06-2024).

Kemiskinan masih menjadi potret menyedihkan di negeri ini. Hal ini menjadi PR serius bagi pemerintah untuk menuntaskannya.

Banyak bansos digelontorkan, tetapi belum cukup ampuh untuk mengentaskan problem kemiskinan. Ini karena dana bansos tersebut cenderung tidak merata. Mirisnya lagi, bansos tersebut banyak disunat oleh orang-orang yang menyalahgunakan wewenang sehingga bantuan yang sampai tidak cukup untuk menutupi kebutuhan hidup masyarakat.

Sejatinya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Namun sayang, tokoh-tokoh elitenya banyak yang minim moral dan akidah sehingga korupsi di negeri ini sudah merambah ke seluruh sektor.

Nyaris semua lini di negeri ini dikorupsi dan dikapitalisasi oleh para tokoh yang dahulu saat kampanye berjanji untuk menyejahterakan rakyat. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, janji-janji tersebut menguap begitu saja, tanpa ada satu pun yang terealisasi.

Oleh karena itu, tidak heran jika kondisi negeri yang kaya sumber daya alam ini makin hari makin kacau. Semua hanya berlomba memperkaya diri, tanpa peduli dengan nasib rakyatnya yang kian hari kian sulit dalam mencari penghidupan.

Pemerintah hanya sibuk mengurusi kepentingan oligarki, sementara rakyat harus puas dengan bantuan ala kadarnya yang diberikan pemerintah. Jika sudah begini, ke mana dan kepada siapa rakyat harus mengadukan nasibnya?

Hakikatnya, penguasa dalam sistem kapitalisme demokrasi memang tidak mampu berbuat apa-apa, kecuali manut kepada ketentuan para kapitalis (pemilik modal). Negara hanya seperti regulator, tidak memiliki kewenangan sama sekali. Semua seolah sudah ada yang mengendalikan dan penguasa tidak mampu berbuat apa-apa.

Hal ini benar-benar menunjukkan kegagalan sistem kapitalisme demokrasi yang selama ini begitu diagungkan. Kenyataannya, sistem rusak ini tidak mampu melindungi kepentingan rakyat. Sebaliknya, rakyat justru menjadi tumbal dari kerakusan para penganut sistem tersebut.

Kenyataan ini sangat bertolak belakang dengan sistem Islam. Dalam Islam, negara justru wajib hadir melindungi dan menyejahterakan rakyat. Orientasi kebijakan-kebijakan yang dijalankan penguasa adalah untuk kemaslahatan umat, bukan yang lain. Negara akan bekerja keras demi terciptanya rakyat yang makmur dan sejahtera.

Segala program yang dijalankan negara adalah bertujuan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan begitu, ketimpangan sosial tidak akan ada lagi. Rakyat hidup layak dan terjamin, tidak akan ada lagi potret kemiskinan dan kelaparan seperti yang ada saat ini.

Dengan sistem ekonomi Islam, negara akan mampu memberikan kehidupan yang layak bagi rakyat. Segala macam sumber daya alam yang ada dikelola dengan sebaik-baiknya guna kemaslahatan umat.

Negara tidak akan membiarkan sumber kekayaan alam yang bersifat umum dikelola swasta, apalagi asing. Sebab, semua itu menjadi tanggung jawab negara untuk mengelolanya. Dari hasil pengelolaan tersebut, negara bisa memberikan pelayanan yang maksimal terhadap masyarakat.

Namun, semua itu hanya bisa terjadi jika negara mau beralih dari sistem kufur kepada sistem Islam yang telah teruji kegemilangannya selama 13 abad yang lalu. Saat manusia mau menerapkan sistem Islam yang bersumber dari Allah Swt. secara menyeluruh, niscaya rahmat dan keselamatan akan menaungi seluruh negeri. Untuk itu, saatnya kita berjuang mengembalikan sistem Islam untuk diterapkan kembali di tengah umat.

Mari bersama-sama berjuang memahamkan umat agar mau kembali diatur dengan aturan yang datang dari Allah, bukan aturan dan hukum yang dibuat oleh manusia seperti adanya saat ini. Tentu kita harus memilih, mau menjadi pejuang atau justru sebagai pecundang. Keduanya menentukan posisi kita di hadapan Allah Swt.. Wallahu a’lam

Rina Herlina
Payakumbuh, Sumbar [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tulisan Terbaru

Badan Wakaf Al Qur'an