Oleh. Mutiara Marsya R
(Siswi SMAN-1 Mentaya Hilir Selatan)
CemerlangMedia.Com — PUISI
Ragaku masih tetap di tempatnya
Meski tertusuk dengan banyaknya benda tajam
Aku hanya diam, tanpa berucap barang sekata
Mulutku terasa kelu, seperti dipaksa untuk bungkam
Menjerit di setiap pikiran, kuberkelana jauh
Membuat kuterperangkap
Ke dalam jurang yang gelap
Hingga dipeluk dengan banyaknya ketakutan
Banyak kertas yang tergores
Oleh tinta yang membeberkan tulisan menyakitkan
Banyak pula kertas yang basah
Oleh air hujan yang turun dengan deras
Aku terus berjalan
Meski melewati pecahan kaca yang tak terhitung jumlahnya
Terasa menyakitkan, tetapi terus kulewati jalan yang sama
Hingga terbiasa dengan jalanan yang menyakitkan
Ragaku masih tetap bertahan
Menggumbar banyak tawa meski menyesakkan
Aku tetap bertahan, meski merasakan sakit yang tak tertahan
Aku dan ragaku, hanya bisa menahan perihnya kehidupan [CM/NA]