(Oleh: Rizky)
(Siswa SMAN 1 MHS)
CemerlangMedia.Com — Halo! Di sini, saya akan bercerita tentang kelas. Sebelum lanjut ke cerita, saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Rizky, umur 17 tahun.
Sebelum saya masuk kelas 10 ruang 5, kami melakukan MPLS di sekolah SMAN 1 MHS. Kegiatan MPLS sangat seru karena para osis menampilkan banyak tarian untuk menghilangkan rasa bosan dan lelah.
Saat itu, saya mendapatkan gugus 5. Di situ, teman yang berasal dari sekolah yang sama dengan saya hanya tiga orang, dua perempuan dan satu laki-laki, yaitu Robi, Lika, dan Wulan.
Setelah kegiatan MPLS selesai, kami langsung pembagian kelas, saya mendapatkan kelas 10 ruang 5 dan wali kelasnya ialah Pak Marsudi.
Ternyata di kelas itu ada teman saya yang sebelumnya satu sekolah dengan saya, yaitu Robi, Ramadani, Fikri, Abdul Latif, Lika, Wulan, dan Cyhintia.
Di saat itu, kami sama sekali belum kenal dengan teman-teman yang berada di kelas. Hari itu juga, saya pertama belajar di sekolah ini. Jam pelajaran pertama pun tiba, salah satu guru yang bernama Bu Maulida masuk ke kelas kami.
Sebelum kami lanjut ke pelajaran, kami disuruh memperkenalkan diri terlebih dahulu. Setelahnya, kami tidak langsung belajar, melainkan saling berbagi pengalaman tentang asal sekolah.
Ternyata Bu Maulida sangat mengasyikan sehingga saya tidak merasa tegang. Waktu istirahat pun tiba, saya dengan teman pergi ke kantin. Awalnya, saya mengira makanan yang berada di sini sangat mahal, ternyata sangat murah.
Setelah bersekolah selama 3 hari, saya mulai kenal dengan teman sekelas. Ternyata mereka sangat asyik, kami pun saling bermain bersama, ketawa bersama, dan saling berbagi pengalaman.
Beberapa hari kemudian, sekolah kami mengadakan classmeeting. Saya dan juga teman-teman menonton bersama. Setelah bosan, kami tidur di kelas, tetapi saya tidak bisa tidur karena kelas itu tidak mempunyai kipas, saya pun mengajak Anwar untuk pergi ke kantin.
Di saat itu, ketua kelas menyuruh kami mengumpulkan uang untuk mengecat kelas. Setelah uangnya terkumpul, saya dan Anwar membeli cat sekaligus akan mengecat kelas sepulang dari sekolah.
Sesampainya di rumah, saya menelepon teman yang bernama Febri untuk menjemput. Beberapa jam kemudian, kami pun segera ke kelas, tetapi kami tidak langsung bekerja karena teman saya, Anwar, sangat lama membeli cat.
Namun, kami terkejut karena cat yang dibeli Anwar berwarna hitam. Supi berkata, “Kalau dindingnya bewarna hitam, nanti kita akan digigit nyamuk.” Akan tetapi, karena malu untuk mengembalikannya, kami pakai saja. Di sini, saya memberitahukan bahwa tidak bagus kalau dindingnya polos saja, saya pun menyarankan untuk memberi motif dan mereka setuju.
Setelah selesai pengecatan, ketua kelas menyuruh kami membuat hiasan karena itu akan dinilai. Kami pun mulai mengumpulkan uang untuk itu. Beberapa hari kemudian, teman saya, Rama mengajak teman sekelas untuk makan bersama dan akan dilaksanakan di kelas.
Hari yang ditentukan pun tiba, kami saling membantu karena anggota kelas sangat solid. Ada yang menyusun meja, ada yang memasak, dll.. Setelah itu, kami pun makan bersama. Kelas itu menjadi tempat favorit saya yang tidak akan pernah dilupakan dan akan dikenang selalu. [CM/NA]