Oleh: Diyah Rahayu
CemerlangMedia.Com — PUISI
Kota yang indah itu
Kini telah hancur dan binasa
60 ton bom menghantam tubuhnya
Namun, engkau tetaplah sepetak tanah yang gagah perkasa
Gaza, negeri suci para anbiya
Bagai kota mati dan tak bernyawa
Terlucuti dan dihinakan oleh Zi*nis biadab
Tiada belas kasih, tak berperikemanusiaan
Rasa hatimu sudah mati!
Belas kasihmu bak peti mati!
Tak ada akal dan jiwa-jiwa Sang Pengasih
Terbelengu oleh sifat durjana dan angkuh diri
Wahai Zi*nis Isr*el….
Di mana hati nuranimu
Saat ribuan bahkan jutaan nyawa engkau ambil dengan bengis
Hingga luka itu kian tragis
Jeritan tangis anak-anak tak berdosa
Sungguh menghujam relung hati
Mengiang-ngiang di telinga
Hingga kutak sanggup untuk melihat dan mendengar cerita ini
Kini hidup mereka terlunta-lunta
Hilang arah dan tujuan
Terombang-ambing dalam kerasnya hidup
Membawa mereka hingga ke sebuah perbatasan kota
Rafah…
Di sanalah mereka semua berkumpul
Di antara ribuan, bahkan puluhan manusia
Tumpah ruah dalam badai hidup yang kian menyiksa
Ya Allah…
Sungguh aku tak sanggup melihat semua ini
Batinku terluka menahan rasa perih
Kulihat mereka yang tetap kuat bertahan
Membuat diri ini merasa hina?
Yang kutahu,
Mereka adalah manusia-manusia tangguh
Yang di hati dan jiwanya
Siap dengan kematian, diiringi senyum dan sedih luka
Ya Allah…
Rafah adalah tempat terakhir mereka
Berjuang hingga titik penghabisan
Hingga maut menjemput di setiap waktu yang tersisa
Ya Allah…
Jangan biarkan kezaliman ini
Bertahta dan berkuasa di atas bumi ini
Ada doa-doa saudaraku yang tanpa hijab dan mustajab
Segerakanlah kuasa dan pertolongan-Mu
Ya Allah, jika waktunya tiba
Adakah tempat yang lebih indah untuk mereka
Hingga nyawa harus terlepas dari raga
Kulihat kematian yang indah bagi para syuhada
Surga menanti, itu tujuan dan tempat mereka, kekal abadi
Kota Santri, 21 Februari 2023 [CM/NA]