Oleh: Yusni Zakiah Lubis
(Kontributor CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — PUISI
Rembulan menatap sendu
Mentari menatap rindu
Kala jiwa meredam perih
Dan hati menghujam letih
Tak henti merajut asa
Membingkai rentetan air mata
Harapan yang terus terpatri
Meski derap langkah dipaksa berhenti
Tekad tergenggam bak serpihan kaca
Makin kokoh dengan luka yang menganga
Akankah terwujud di saban hari
Negeriku bersinar bak mentari
Buih rongsokan melukis sejarah
Pelik nian reruntuhan yang jatuh menimpa tanah
Para syuhada yang bermandikan darah
Surga menanti dari segala arah
Riuh gemuruh guntur cakrawala
Merayu asa yang makin meratap rela
Mencoba melukis senyuman di atas luka
Menanti kemenangan pada saat hari merdeka [CM/NA]