Oleh: Tim Mawar 1
CemerlangMedia.Com— PUISI
Hatiku menangis
Melihat bocah kecil histeris
Merintih menahan kesakitan
Dalam tragedi yang menyayat hati
Hatiku pun risau, merintih
Tak berkesudahan
Melihat mayat bergelimpangan
Akibat genosida berkepanjangan
Sayang, air kesedihan tak menghilang
Deraian rintih berlinang tak berkesudahan
Sungguh miris para punggawa berseringai bak tuan
Sedang rakyat tenggelam dalam rintihan
Rintihan menyayat
Bak pisau menggores ulu hati
Perihnya tak terperi
Berharap keadilan datang kembali
Keadilan Khalifah Umar tak terganti
Namun, P4lestin4ku hari ini
Masih terus merintih
Tenggelam, akibat pekatnya kabut kapitalisme
Yang dibingkai manis dalam sekat nasionalisme
Hingga tak tampak medan laga
Yang samar merindukan cahaya
4 Desember 2023 [CM/NA]