Murahnya Harga Nyawa dalam Sistem Kapitalisme

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Anis Fitriatul Jannah, S.Pd.
(Pendidik, Pemerhati Remaja)

CemerlangMedia.Com — Nyawa adalah anugerah dari Allah yang diberikan kepada setiap manusia. Hanya Allah yang mampu memberikan, maka sudah wajar bila ada pepatah mengatakan ‘nyawa itu mahal, tidak bisa dibayar’. Tidak ada yang memberikan perhatian besar terhadap darah dan jiwa manusia, kecuali Islam, satu-satunya agama yang sempurna dan paripurna.

Hal ini kontras sekali dengan fakta yang terjadi hari ini. Sebagaimana dilansir kompas.tv, seorang wanita paruh baya menjadi korban pembvnvhan karena meminta dinikahi oleh sang kekasih setelah melakukan hubungan terlarang. Alih-alih bertanggung jawab dengan menerima permintaan tersebut, sang wanita justru dibvnvh. Sungguh nahas, kehormatan melayang, nyawa pun hilang! (3-5-2024).

Anehnya, pelaku bukan merasa bersalah lalu menyerahkan diri kepada pihak berwajib (polisi) atau mendatangi keluarga korban. Akan tetapi, pelaku justru mengajak adiknya untuk bekerja sama melaksanakan aksi bejatnya tersebut agar berjalan mulus. Tidak cukup sampai di situ, pelaku juga mengambil uang korban yang sebelumnya akan disetorkan ke bank (detik.com, 5-5-2024).

Mental yang Labil

Tragis! Beginilah gambaran bilamana manusia tidak menggunakan akal dan pikirannya dalam bertindak. Tidak berpikir sebab akibat yang diperbuat, selain hanya mengedepankan emosi sesaat. Bermodal kalap, padahal yang dihilangkan adalah nyawa seseorang, yang tidak akan bisa balik lagi sampai kapan pun.

Ketidakstabilan mental seseorang hari ini menjadi faktor terbesar dari tindakan kriminal. Untuk kesalahan yang kecil saja, amarah langsung memuncak dan sikap tempramental yang dikedepankan. Seolah tidak bisa diselesaikan dengan kepala dingin, kecuali dengan menghabisi si pemicu masalah dengan anggapan urusan akan segera selesai.

Labilnya mental seseorang ini, selain dari internal (dirinya) juga dipengaruhi oleh faktor eksternal berupa tekanan hidup, baik dari lingkungan sosial dan kesulitan ekonomi yang mereka hadapi sehingga mudah stress dan depresi. Hal ini mudah sekali terjadi, sebab tidak diimbangi dengan fondasi agama yang kuat dalam mengarungi kehidupan yang fana sehingga tidak ada kontrol dalam bertindak.

Kapitalisme Biang Kerusakan

Lagi-lagi, ini merupakan hal yang wajar bila individu dan lingkungan tidak menjadikan agama sebagai prinsip dalam hidup. Ditambah lagi dengan peran sistem yang diterapkan oleh negara hari ini, yakni kapitalisme yang turut serta menyokong terjadinya kerusakan. Tolok ukur dari sebuah perbuatan dalam sistem ini adalah asas manfaat, baik berupa materi/jasa.

Adapun akidah dari kapitalisme ini adalah sekularisme, yakni pemisahan agama dari kehidupan. Jika negara mengambil sekularisme sebagai akidah, maka bisa dipastikan, warga negaranya tidak akan berpikir dua kali untuk melakukan tindakan kriminal/asusila. Ini karena tidak adanya kontrol dari agama.

Dengan asas liberalisme sebagai turunan pemahaman dari kapitalisme sekuler, menjadi dalih pembolehan tindakan kejahatan yang dilakukan. Mereka bebas berbuat apa pun, sebagaimana kebebasan yang dijamin dalam HAM, salah satunya bebas berperilaku. Oleh karenanya, tindakan menghilangkan nyawa dan kekerasan s*ksual, menjadi hal yang niscaya dalam sistem ini.

Solusi Islam

Islam mendudukkan perkara nyawa dalam posisi yang tinggi dan memberikan perhatian yang sangat serius, sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Maidah ayat 32,

مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ

Artinya: “Oleh karena itu, Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil bahwa siapa yang membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah membunuh orang lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Sebaliknya, siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, dia seakan-akan telah memelihara kehidupan semua manusia. Sungguh, rasul-rasul Kami benar-benar telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Kemudian, sesungguhnya banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.”

Begitulah sempurnanya Islam mengatur kehidupan. Bahkan, membunuh satu nyawa pun dianggap membunuh seluruh manusia. Aturan semacam ini tidak akan ditemui dalam sistem kufur kapitalisme sekuler. Aturan ini hanya akan ditemui dalam negara yang menerapkan aturan Islam secara sempurna (kafah) dalam bingkai negara (Khil4f4h). Negara tidak akan membiarkan darah manusia mengalir sia-sia, kecuali mendapatkan hukuman yang sesuai dengan syariat Islam.

Adapun hukuman yang setimpal untuk pelaku pembunuhan adalah qisas, yakni memberi hukuman yang sama/setimpal dengan perbuatan pelaku. Adanya hukum qisas ini bukan sebagai tindakan yang kejam, tetapi sebagai solusi agar terciptanya kehidupan yang adil, aman, dan damai dalam masyarakat.

Hukum qisas ini jelas akan memberikan efek jera, baik terhadap pelaku maupun orang lain sehingga tidak akan melakukan tindakan yang serupa. Mereka akan berpikir ribuan kali untuk membunuh karena nyawa harus dibayar dengan nyawa. Selain memberikan efek jera, hukum qisas memiliki keutamaan lain, yakni akan menggugurkan dosa pelaku sehingga di akhirat nanti tidak akan dimintai pertanggungjawabannya lagi oleh Allah Swt..

Wallahu a’lam. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *