Pemuda Korban Sekularisme

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh. Rusita, S.Pd.
(Kontributor CemerlangMedia.Com)

CemerlangMedia.Com — Bonus demografi di Indonesia memang menjadi target para pemuja sekularisme untuk mengekploitasi peraturan, pemikiran, dan gaya hidup yang bukan berasal dari Islam. Oleh sebab itu nasib pemuda muslim harus menjadi perhatian umat Islam.

Menurut Usatazah Ratu Erma, pemuda adalah harapan umat, calon pemimpin masa depan, dengan jumlah pemuda di Indonesia sebanyak 64,92 juta jiwa pada 2021. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah itu setara dengan 23,90% dari total populasi Indonesia. Dengan penduduk muslim di Indonesia yang berjumlah 237,53 juta jiwa, atau 86, 9% dari populasi penduduk Indonesia, maka jumlah pemuda muslim juga sangatlah besar. (Sumber: Al Wa’ie Edisi Januari 2023)

Mirisnya, saat ini kita melihat fenomena yang sangat memprihatinkan tentang generasi muda. Kasus pembunuhan, pecandu narkoba, pelaku seks bebas, penyuka sesama jenis, tawuran, gangguan mental, dan lain sebagainya terus terjadi setiap tahunnya.

Kejahatan Generasi Muda

Sebagai contoh kasus kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan oleh HP terhadap seorang ibu dan anak A, di Kaliurang, Sleman. Disebutkan motif pelaku ialah faktor ekonomi, yang diduga untuk melunasi utang pinjaman online dari tiga aplikasi sebesar Rp 8 juta. (bbc.com.indonesia, /19/03/2023).

Tidak hanya itu, kekerasan hingga tawuran antar geng juga terjadi di kalangan pemuda, tidak terkecuali di bulan Ramadan, seperti perang sarung yang baru-baru ini terjadi di Purworejo, Jawa Tengah. Sebanyak 13 orang ditangkap pihak kepolisian dan puluhan lainnya berhasil kabur.

Beragam aksi kekerasan, kriminal, senjata tajam, tawuran, pembunuhan, dan kejahatan lainnya dilakukan pemuda dengan mudah, tanpa rasa takut kepada Allah, dan perasaan bersalah. Keberadaan akal yang seharusnya digunakan untuk menemukan jalan kebaikan, dan kebenaran, serta mengokohkannya, justru digunakan untuk melakukan aksi kejahatan dan melanggar perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya. Generasi muslim hari ini semakin lemah keimanannya kepada Allah.

Penjajahan dengan Nilai-Nilai Sekuler

Kasus pembunuhan, tawuran, pelecehan, perang sarung, dan kejahatan lainnya terus berulang. Masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan cara jangka pendek seperti penjara atau binaan sesaat. Pemuda yang mempunyai kecendrungan berbuat kekerasan harus dididik dan dibina dengan aturan Islam yang menyeluruh, dan terus-menerus atau jangka panjang. Sistem sosial, pergaulan, pendidikan, ekonomi, politik, dan hukum juga harus diatur pula berdasarkan aturan Islam.

Upaya menjauhkan pemuda muslim dari nilai-nilai Islam terus dilakukan barat, dengan berbagai cara dan upaya, agar cahaya kebangkitan pemuda muslim padam. Arus moderasi beragama dijadikan alat untuk merusak pemikiran generasi, sehingga kabur terhadap ajaran Islam dan aturan-Nya. Standar perbuatan seperti baik dan buruk, terpuji dan tercela, tidak lagi dibedakan.

Moderasi Beragama

Kementrian Agama RI mendefinisikan bahwa moderasi beragama ialah cara pandang dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak berlebihan, tidak kaku, tetapi tidak juga bebas. Hakikatnya, ide moderasi beragama ini adalah sekularisasi Islam.
Bagi mereka yang mengadopsi ide moderasi beragama, maka hanya menerima pemikiran dan hukum Islam yang berkaitan dengan akidah, ibadah, akhlak, dan sebagian muamalah. Akan tetapi menolak pemikian dan hukum Islam bersifat politis, sistem pemerintahan, jihad, sistem sanksi, peradilan, dan sistem ekonomi. Akibatnya banyak pemuda muslim yang ragu bahkan tidak menyukai agama mereka sendiri. Pemuda muslim insecure dengan identitas agamanya, dan bangga dengan gaya liberal. Mengapa ini bisa terjadi?

Liberalisme

Liberalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan individu yaitu kebebasan beragama, berpendapat, berkepemilikan, dan berprilaku. Syekh Abdul Qadim Zallum dalam bukunya, Demokrasi Sistem Kufur, mengatakan, “Di antara bencana paling mengerikan yang menimpa umat manusia ialah ide kebebasan individu, ide ini telah mengakibatkan secara universal serta memerosotkan harkat martabat masyarakat sampai ke derajat yang lebih hina daripada derajat segerombolan binatang!”

Paham kebebasan ini menyerang pemuda muslim dan menjadikan mereka terjerumus kedalam aktivitas yang tidak sesuai syariat. Seperti pembunuhan, pecandu narkoba, tawuran, seks bebas. dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, di antara mereka juga banyak terlibat dengan teknologi yang menggiurkan tentang gim daring hingga pinjaman dan judi online. Kapitalisme dengan sampul yang menawan namun berisikan sampah. Begitu pula dengan kurikulum pendidikan sekuler, nyata-nyata gagal mewujudkan generasi berkualitas di semua lini. Sekuler dan kapitalis benar-benar sumber masalah bagi generasi.

Generasi Muda Dambaan Islam

Meski demikian, selalu ada harapan bagi pemuda yang sudah menyadari peran mereka terhadap Islam dan umat Islam. Pemuda lahir dari rahim sebuah negara. Bagaimana kualitas pemuda sangat ditentukan oleh arah pembangunan suatu negara. Ibaratkan sebuah bangunan, negara adalah sokoguru yang mencetak para generasi muda.

Saat ini pemuda muslim di Indonesia memang jauh dari harapan yang seharusnya, yaitu memiliki profil khairu ummah. Oleh sebab itu, mereka para pemuda harus dijaga dan dibina dengan benar, karena mereka adalah harta umat Islam. Negara memiliki tanggung jawab besar terhadap generasi. Pertama, dengan menanamkan ketakwaan individu berupa kewajiban menuntut ilmu untuk seluruh anggota keluarga. Kedua, kontrol masyarakat dengan amar makruf nahi mungkar dalam bentuk dakwah. Ketiga, penerapan sistem Islam secara kafah oleh negara di seluruh aspek kehidupan.

Pemuda muslim juga dibekali dengan pemahaman Al-Qur’an dan Sunah agar menjadi cahaya bagi jalan saudara-saudaranya. Mereka tidak hidup untuk dirinya sendiri dan keinginannya, melainkan hidup untuk agama Allah, yaitu Islam.

Wahai para pemuda, kalian memiliki kekuatan fisik, pengetahuan yang luas, keterampilan yang tak tertandingi dan keahlian yang mumpuni, semua potensi sudah Allah berikan. Maka jadilah penolong agama-Nya, dan bergabunglah dalam kelompok dakwah yang memperjuangkan tegaknya syariah.
Wallahu’alam

[CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *