Tak Cukup Milisi, P4l3stin4 Butuh Aksi Nyata Seluruh Negeri

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Nur Rahmawati, S.H.
(Chief Editor CemerlangMedia.Com)

CemerlangMedia.Com — “Tak Berdaya” adalah kata yang pantas disandang oleh negeri mayoritas muslim saat ini. Pemimpin negeri muslim yang sebenarnya memiliki kekuasaan dan kekuatan, tetapi tak mampu bergerak membela P4l3stin4 yang dilanggar hak asasinya. Kecaman dan retorika tak berefek dari para pemimpin negeri muslim yang sesekali diucapkan sebagai bentuk formalitas belaka dan pengakuan bahwa mereka memiliki rasa peduli. Ada apa dengan semua ini?

Berbeda dengan para milisi bersenjata, salah satunya Houthi yang justru melakukan aksi membela P4l3stin4 dengan ikut menembaki drone AS yang digunakan untuk menyerang Gaza. Gempuran masif terhadap P4l3stin4 oleh Zionis Yahudi belum juga berkesudahan. Hal ini, memancing rasa empati sekelompok milisi yang diyakini berasal dari Timur Tengah (Cnnindonesia.com, 9-11-2023).

Bahaya Sekat Nasionalisme

Genosida terbesar saat ini terjadi di P4l3stin4. Tak dinafikkan, hal ini telah menjadi isu global ketidakberdayaan pemimpin negeri muslim untuk menghentikannya. Harapan akan mendapatkan penyelesaian atas konflik Zionis Yahudi-P4l3stin4 dari organisasi PBB, ternyata hanya fatamorgana. Kita ketahui, PBB justru menjadi wasilah untuk memerdekakan Isr43l yang secara terang-terangan mencaplok wilayah P4l3stin4.

Alhasil, yang bisa dilakukan oleh pemimpin negeri muslim saat ini adalah mengecam dan mengutuk, tak bisa lebih. Akar persoalan ini terjadi sebab adanya sekat nasionalisme yang sejatinya membatasi upaya membela P4l3stin4. Sekat ini menjadikan negeri muslim terpecah belah dan menganggap persoalan P4l3stin4 adalah persoalan intern mereka, bukan bagian dari urusan nasional negeri lainnya.

Bahaya sekat nasionalisme ini telah berhasil menjadikan negeri-negeri muslim kehilangan wibawa dan harga dirinya. Padahal seharusnya perang antarnegara dilawan oleh negara, tetapi realitanya, negara melawan Hamas. Akhirnya, yang mampu dilakukan oleh para pemimpin negeri muslim hanya sebagai penonton, kemudian mengecam, dan paling mentok mengirim bantuan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan.

Selanjutnya, hal ini memunculkan keprihatinan dari sekelompok muslim. Meski mereka berbeda negara, tetapi sadar akan kewajiban membela sudara seakidah yang menggerakkan mereka untuk membantu secara fisik, yaitu ikut memerangi Zionis Yahudi demi P4l3stin4. Meski yang mereka lakukan tidak cukup untuk menghentikan dan memenangkan P4l3stin4 atas Zionis, tetapi mereka telah membuktikan pada diri mereka, bahwa umat muslim adalah satu tubuh. Jika sebagian tubuh disakiti, maka tubuh yang lain akan merasakan sakit sehingga berupaya untuk menghentikan rasa sakit tersebut.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, haram menzalimi dan menyerahkan kepada musuh.” (HR Bukhari dan Muslim).

Seharusnya negeri-negeri muslim berperan lebih nyata dan besar untuk mengikuti langkah milisi, yaitu bersatu mengirimkan pasukan dan menghimpun kekuatan kaum muslim untuk menghentikan pembantaian yang terjadi di P4l3stin4 sebab Zionis Yahudi. Bukan malah menikmati pembantaian yang terjadi dengan hanya mengecam dan tanpa aksi nyata.

Fakta di atas menunjukkan bahwa negeri-negeri muslim tersandera oleh sekat nasionalisme yang akhirnya membangun tembok tinggi untuk menghalangi upaya menghentikan pembantaian terhadap warga P4l3stin4. Persoalan P4l3stin4 dianggap sebagai persoalan mereka saja, bukan persoalan umat sebagaimana satu tubuh yang dimaksud.

Persatuan Umat Solusi Palestina

Islam adalah agama sempurna yang memiliki ikatan kuat dalam persaudaraan, yaitu akidah. Ikatan ini membabat ikatan-ikatan yang lemah seperti nasionalisme, suku, budaya, dan lainnya. Islam menghargai nyawa seseorang lebih dari dunia, sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ

“Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibanding membunuh seorang mukmin tanpa hak.” (HR Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan dishahihkan al-Albani).

Luar biasanya Islam memberikan harga yang tak ternilai atas nyawa seorang mukmin. Jika ada yang mengganggu atau bahkan merenggut satu saja nyawa seorang mukmin, maka Islam menjadikan pembelaan adalah satu kewajiban yang harus dipenuhi sesama muslim, terlebih oleh pemimpin negeri muslim. Apalagi jika diambilnya nyawa oleh musuh yang bertindak di luar batas kemanusiaan seperti saat ini yang terjadi di P4l3stin4. Maka, wajib mengirimkan pasukan perang untuk melawan dan menghentikan mereka yang menjajah.

Bercermin dari sejarah, Khalifah al-Mu’tasim Billah mengirimkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki), sebab adanya seorang budak muslimah yang dilecehkan orang Romawi sehingga tersingkap pakaiannya dan akhirnya auratnya terlihat. Sebegitu berharganya kehormatan seorang muslim di mata Islam yang memastikan keamanan benar-benar terjaga. Apalagi nyawa seorang muslim yang direnggut dan bahkan puluhan hingga ribuan sebagaimana terjadi di P4l3stin4, maka khalifah akan mengirimkan segala kekuatan untuk menghentikan. Sayangnya, saat ini tidak mungkin terjadi, sebab sekat nasionalisme dan bercerai-berainya negeri-negeri muslim.

Agar semua itu dapat terealisasi, maka perlunya persatuan umat Islam dalam satu pemerintahan yang dipimpin oleh seorang khalifah dalam institusi besar yang menerapkan Islam secara menyeluruh. Negara Islam akan mewujudkan pembelaan terbaik terhadap wilayah yang dirampas penjajah sehingga penjagaan terhadap warga negara benar-benar menjadi nyata. Inilah solusi nyata yang dapat menghentikan penjajahan dan penjarahan atas negeri kaum muslim. Wallahu a’lam bisshawwab. [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *