Acara Seremonial yang Memberatkan

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Terbaru cuitan di Twitter mengenai perdebatan wisuda yang dilaksanakan anak TK hingga SMA ini viral. Ramainya persoalan wisuda yang meminta dikembalikan hanya untuk yang lulus kuliah diunggah akun Twitter ini, Senin (12/6/2023).

Disebutkan dalam unggahan itu bahwa jenjang TK sampai SMA dinilai tidak perlu mengadakan wisuda. Unggahan tersebut mendapat view sebanyak 1,6 juta kali, like sebanyak 21.800 akun Twitter, dan di-share sebanyak 1.600 kali hingga Selasa (13/6/2023).

Dahulu momen wisuda selalu identik dengan kelulusan mahasiswa di perguruan tinggi. Namun, sekarang pendidikan usia dini sudah dikenalkan dengan wisuda sebagai bagian dari kelulusan. Para orang tua menilai bermacam-macam tentang ini, ada yang senang dan mendukung prosesnya, tetapi sebagian ada yang keberatan dengan hal ini.

Pada satu sisi, acara wisuda ini menjadi selebrasi atas kelulusannya dalam sebuah pendidikan yang sudah dijalani dan memberi kesan bahagia. Di lain sisi, banyak orang tua yang keberatan dengan hal ini lantaran biaya yang harus dikeluarkan untuk itu kebutuhan wisuda. Jangankan memikirkan biaya wisuda, terkadang untuk makan saja pas-pasan. Belum lagi jika dalam satu keluarga terdapat beberapa anak juga yang sekolah.

Walaupun menurut tanggapan Kemendikbudristek Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto bahwa wisuda jenjang sekolah ini merupakan kegiatan yang opsional, tetap saja, tak jarang para orang tua murid lebih memilih melaksanakannya demi kebahagiaan sang anak.

Dari sini terlihat jelas bahwa standar kebahagiaan hidup seseorang dilihat dari materi. Pencapaian hidupnya bukan untuk mendapatkan rida Allah. Dilihat juga dari sistem pendidikan yang berbasis kapitalisme sekuler, sistem yang mengedepankan materi, yakni para siswa dididik untuk bermental para pekerja, sekolah hanya menjadi tempat transfer ilmu tanpa adanya implementasi. Tak heran jika dalam masyarakat, standar kehidupan yang mereka jalani berfokus pada materi.

Beda halnya dalam sistem Islam, menuntut ilmu tidak perlu memikirkan biaya. Entah itu biaya masuk ataupun keluar dari sekolah itu, sehingga para murid bisa bersungguh-sungguh menuntut ilmu dengan tujuan bukan untuk diri sendiri tetapi untuk ditransfer lagi kepada masyarakat. Oleh karenanya, mulai dari keluarga, masyarakat bahkan negara mempunyai visi misi yang sama dalam menjalani kehidupan sehingga terciptalah kehidupan Islam yang sesuai dengan hukum Allah.

Betapa indahnya jika kehidupan manusia diatur oleh sistem Islam. Tidak ada yang menanggung beban berat sebelah, semua merasakan kehidupan yang adil, tenteram, dan tercukupi. Sebab dalam Islam, pendidikan adalah salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dan menjadi tanggung jawab penguasa dalam mengurusi pendidikan umatnya.

Najwa Ajijah
Kota Bogor [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

One thought on “Acara Seremonial yang Memberatkan

  • Yati Supianti
    1
    0

    Guncang terooos dakwah lewat aksara

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *