CemerlangMedia.Com — Kabupaten Bekasi juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 2024 di tingkat Provinsi Jawa Barat. Rasa syukur disampaikan Bupati Bekasi Dani Ramdan atas prestasi yang telah dicapai, semua terjadi atas izin dan takdir Allah Swt. (5-5-2024).
Kontradiktif dengan performa yang telah diraih. Berdasarkan data akhir 2023, angka kriminalitas di wilayah Kota Bekasi meningkat. Bahkan, pernah menduduki peringkat satu, kriminalitas tertinggi se-Jabar. Mengapa bisa demikian?
Maraknya lembaga pendidikan Al-Qur’an hingga mampu mencetak juara MTQ, nyatanya tidak lantas menjadikan Bekasi sebagai kota yang aman dan nyaman. Prestasi yang mampu diraih patut diacungi jempol.
Namun, sisi lain yang harus menjadi renungan, kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik tidak lantas membentuk pribadi salih dan salihah masyarakatnya. Al-Qur’an yang seharusnya menjadi rahmat bagi semesta alam tidak lagi diterapkan sebagai pedoman hidup, baik dalam berperilaku, seperti berhukum, bermasyarakat, berekonomi, bernegara, dan lain sebagainya.
Membaca, mengkaji, dan menyampaikan kebenaran Al-Qur’an adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah. Kitabullah tersebut tidak hanya untuk dibaca dengan irama dan nada yang benar dan memukau, melainkan wajib diterapkan sebagai landasan berperilaku.
Adanya sistem sekuler kapitalisme yang dipakai umat Islam saat ini, telah membuai umat sehingga menjauh dari aturan agamanya. Fokus membaca Al-Qur’an dengan suara indah lebih utama daripada menjadikan kitab itu sebagai dasar hukum yang harus ditaati. Al-Qur’an dan sunah Rasul saw. tidak lagi dijadikan standar berpikir dan berhukum untuk membentuk kepribadian Islam yang kafah.
Oleh karena itu, penting membangun kesadaran umat Islam melalui dakwah, menyampaikan kebenaran Al-Qur’an. Dakwah itu bisa mempertemukan hak dan mencegah yang batil, menghilangkan kerusakan dan melahirkan kebaikan. Dakwah akan menjalankan dua sisi sekaligus, menghancurkan kezaliman dan membangun keadilan, memupuskan kegelapan menuju cahaya terang.
Syekh Taqiyyuddin an-Nabhani menjelaskan, pengemban dakwah akan terjun dalam upaya mengokohkan pemahaman, menanamkan orientasi, menerapkan pemikiran atas fakta (Mafahim Siyasiyah, hlm. 167). Oleh karenanya, hati Umat Islam tidak boleh rida atas kemungkaran, tidak bisa diam melihat kerusakan, sebab itu adalah selemah-lemahnya iman.
Sari Chanifatun
Bekasi, Jawa Barat [CM/NA]