Balita Positif Narkoba, Krisis Hidup Generasi sejak Dini

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Kabar yang membuat sesak dada ibu mana pun, di mana seorang balita dari Samarinda, Kalimantan Timur telah dinyatakan positif narkoba akibat kelalaian tetangganya yang memberi air mineral dalam botol yang masih mengandung metafetamin alias sabu. Balita tersebut akhirnya mengalami hiperaktif, tidak mau tidur, dan tidak mau makan saat malam hingga pagi harinya (13-06-2023).

Fakta yang sungguh mencengangkan, membuat mata terbelalak, dan hati bertanya-tanya. Bagaimana bisa orang dewasa di sekelilingnya begitu abai dalam penjagaan terhadap balita yang seharusnya dijauhkan dari ancaman barang haram yang dapat merusak otak. Anak-anak sebagai calon generasi peradaban tak lagi mendapatkan perlindungan dari orang-orang dewasa di sekelilingnya saat tumbuh kembangnya.

Padahal sabu (metafetamin) dikenal sebagai obat stimulan yang memiliki efek adiktif yang tinggi. Metafetamin ditetapkan sebagai barang terlarang sebab efeknya yang bisa merusak otak bahkan kematian.

Landasan berpikir dan berbuat dari sistem sekuler membuat manusia dewasa memilih menjauh dari agama dan memilih kebebasan dalam bertingkah laku, sehingga menyebabkan terjadinya krisis bagi kehidupan generasi. Sudah seharusnya kasus ini menjadikan semua lapisan masyarakat sadar bahwa mulai dari orang tua sebagai pelindung anak-anak dari lingkup yang paling dekat serta kontrol sosial masyarakat memahami bahwa jika agama dijauhkan dari kehidupan akan melahirkan kerusakan pada pola pikir dan perbuatan.

Dalam sistem Islam penjagaan generasi diperoleh mulai dari lingkup keluarga, sosial masyarakat dengan kontrolnya, serta hukum-hukum negara yang menjaganya. Dasar ketakwaan kepada tuhannya, menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang merusak pola pikir manusia. Allah Ta’ala perintahkan manusia dalam firmannya yakni surah Al-Maidah ayat 90,
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. “

Sepatutnya disadari oleh manusia, jika menginginkan lahirnya generasi dengan peradaban tinggi dan mulia serta mendapat rida tuhannya, maka hendaklah mengembalikan landasan berpikir dan landasan berbuat sesuai dengan aturan Allah Swt.. Hukum yang sempurna dari Sang Pencipta manusia, alam, dan isinya yang akan menjaga diri dari kerusakan akibat makhluk-Nya.

Sari Chanifatun
Bekasi [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *