CemerlangMedia.Com — Pertamina Persero akan mengadakan launching produk baru Bahan Bakar Minyak (BBM) yang bernama bioetanol. Bioetanol adalah campuran pertamax dengan etanol. (06/6/2023).
Menanggapi hal itu, pakar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Tatang Hernas Soerawidjaja mengapresiasi dan menyatakan bahwa campuran bioetanol dapat menjadi solusi pengurangan tekanan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memberatkan neraca perdagangan Indonesia. Lantas, apa iya bioetanol solusi yang tepat?
Jika ditelisik lebih dalam, akar permasalahannya terletak pada tata kelola sumber daya alam (SDA). Tidak bisa dimungkiri, Indonesia memang kaya akan sumber daya alamnya tetapi rakyat tidak bisa menikmati karena dikuasai oleh swasta, asing, dan para oligarki (pemilik modal) dan hanya menguntungkan segelintir orang saja. Sedangkan rakyat tidak bisa menikmati. Miris, negeri yang kaya raya akan sumber daya alamnya tetapi banyak rakyat yang sengsara. Padahal sumber daya alam adalah milik rakyat dan seharusnya dikelola oleh negara dan hasilnya dikembalikan kepada rakyat.
Inilah buah sistem kapitalisme. Sistem yang rusak akan selalu merusak dan membodohi rakyat. Maka sudah sepatutnya beralih kepada sistem Islam yang akan mensejahterakan.
Dalam pandangan Islam, status sumber daya alam (SDA) migas adalah harta milik umum. Sebagaimana dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda bahwa, “Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Artinya bahwa ketiga hal tersebut tidak boleh dimiliki oleh individu. Negara hanya bertindak sebagai pengelola dan hasil dari pengelolaan tersebut dikembalikan kepada rakyat dengan distribusi BBM secara merata dengan harga yang murah. Negara tidak boleh menyerahkan pengelolaan sumber daya alam kepada pihak swasta apalagi asing dengan alasan apapun.
Jika sumber daya alam dikelola sesuai syariat Islam maka kemakmuran dan kesejahteraan rakyat akan terwujud. Namun, hal ini hanya akan terwujud ketika sistem Islam secara kafah hadir di tengah-tengah umat. Semoga Allah Swt. segera menurunkan pertolongannya.
Yayan Darmayanti
Bandung, Jawa Barat. [CM/NA]
One thought on “Bioetanol Bukan Solusi, Islam Kafah Solusi Hakiki”
Inilah buah sistem kapitalisme. Sistem yang rusak akan selalu merusak dan membodohi rakyat. Maka sudah sepatutnya beralih kepada sistem Islam yang akan mensejahterakan.
Jika sumber daya alam dikelola sesuai syariat Islam maka kemakmuran dan kesejahteraan rakyat akan terwujud