Hari Anak Sedunia, Benarkah Hidup Anak Sejahtera?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Sistem Islam memandang bahwa manusia adalah mahluk sosial sehingga mereka wajib mendapatkan hak-haknya. Begitu pula dengan nasib dan masa depan anak-anak. Anak-anak akan lebih terjamin, terlindungi, terayomi, dan sejahtera di dalam sistem Islam.

CemerlangMedia.Com — 20 November diperingati sebagai Hari Anak Sedunia. Peringatan ini menjadi momen penting untuk merayakan hak-hak anak di seluruh dunia. Dengan harapan, mereka akan mendapatkan kehidupan yang layak, aman, dan sejahtera. UNICEF (united Nations International Children’s Emergency Fund) merupakan organisasi yang mencetuskan peringatan Hari Anak Sedunia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan anak dan mendorong untuk menciptakan masa depan anak yang lebih baik (13-11-2024).

Sayangnya, tidak semua anak di dunia mendapatkan hak yang sama. Banyak di antara mereka yang hidup dengan keterbatasan, ketakutan, terancam, kekurangan, dan lain sebagainya.

Meskipun Majelis Umum PBB sudah mengadopsi deklarasi Hak-Hak Anak sejak 20 November 1959 dan Konvensi Hak-Hak Anak pada 1989, tetapi hal ini tidak membawa perubahan dan penyelesaian yang nyata untuk permasalahan yang dihadapi anak-anak. Kondisi anak-anak sekarang ini sangatlah memperhatinkan. Berbagai virus disebar di media sosial untuk merusak mereka secara perlahan, tetapi pasti.

Tidak hanya itu, bagaimana kabarnya anak-anak di Palestina? Sudah satu tahun mereka hidup di tengah genosida. Hidup di bawah tekanan dan penderitaan. Walaupun anak-anak di Palestina sudah menjadi sorotan di seluruh dunia, tetapi penderitaan mereka hanya dianggap angin lalu.

Tidak ada aksi nyata dari PBB maupun UNICEF untuk menyelesaikannya. Peringatan Hari Anak Sedunia ini hanya akan menyakiti hati mereka. Mereka sudah banyak kehilangan hak-haknya, seperti hak atas makanan, pendidikan, kesehatan, sanitasi, dan perlindungan. Sungguh memprihatinkan, untuk hak hidup saja, mereka tidak mendapatkan jaminan.

Sudah banyak pula anak-anak Palestina yang menjadi korban penjajahan Zionis Yahudi. Bahkan, ketika mereka masih di dalam kandungan ibunya sudah menjadi korban pembvnvhan. Inilah bukti nyata jika agenda dan tujuan negara lebih penting dari pada keselamatan anak-anak.

Hari Anak tidak ubahnya sebagai seremonial yang dilakukan setiap tahunnya. Peringatan ini hanyalah mengelabui dunia dan kedok untuk menutupi ketidakpedulian dan keadilan PBB terhadap nasib dan masa depan 2 milyar anak-anak di seluruh dunia.

Sekat-sekat nasionalisme telah berhasil menjamur di negeri-negeri muslim sehingga sudah tidak ada lagi rasa kepedulian untuk menolong sesama saudara muslim. Mereka lebih disibukkan dengan kepentingan dan keuntungan ekonomi negara dan jabatan. Mereka lebih memilih menjadi kacung para kafir Barat daripada melawan dan memperjuangkan saudaranya.

Inilah buah dari penerapan sistem kapitalisme sekuler yang akan terus merusak dan menghancurkan negeri-negeri muslim. Sebab, kafir Barat tidak akan rela jika negeri muslim itu bersatu. Mereka paham jika ada persatuan umat muslim, maka Barat akan hancur dan kehilangan eksistensinya.

Berbeda jika menerapkan sistem Islam. Sistem yang memanusiakan manusia. Sistem yang memandang bahwa manusia adalah mahluk sosial sehingga mereka wajib mendapatkan hak-haknya. Begitu pula dengan nasib dan masa depan anak-anak. Anak-anak akan lebih terjamin, terlindungi, terayomi, dan sejahtera di dalam sistem Islam.

Setiap anak akan mendapatkan hak yang sama, baik muslim ataupun non muslim. Negara tidak akan membedakan satu sama lain. Selain itu, negara juga bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan dan keselamatan kehidupan anak-anak, mulai dari hak hidup dan berkembang, nafkah, keamanan, pendidikan, penjagaan nasab, dan lain sebagainya.

Selain itu, penerapan sistem Islam juga akan memperkuat fungsi keluarga, masyarakat, dan negara sehingga akan dengan mudah mewujudkan perlindungan anak yang hakiki. Sebab, negara akan menjalankan kewajibannya sebagai raain dan junnah untuk rakyatnya. Alhasil, rakyat tidak akan mudah terjajah oleh negara lain.

Jadi, hanya dengan sistem Islamlah anak-anak Palestina akan mendapatkan hak-haknya, sebab sudah dijelaskan dari Nu’man bin Basyir dia berkata: “Rasulullah saw. Bersabda, ‘Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).’” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari hadis di atas, maka umat muslim akan dengan mudah bersatu karena memiliki perasaan, pemikiran, dan aturan yang sama dalam Daulah Islamiah. Wallahu a’alam bisshawwab.

Rita Razis [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *