CemerlangMedia.Com — Pemerintah melalui Kementrian Perdagangan kembali mengumumkan bahwa akan ada beberapa komoditas pangan yang diimpor, antara lain gula dan beras (06-07-2023).
Pemerintah Indonesia sepertinya lupa bahwa negara ini memiliki julukan negara agraris, yang mana seharusnya untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional bisa memanfaatkan hasil panen dari para petani lokal, tetapi pemerintah justru mengambil langkah impor untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Kondisi ini menjadikan para petani lokal kesulitan untuk mendistribusikan hasil panen mereka. Harga pangan yang mereka jual menjadi mahal karena proses distribusi yang ruwet. Ini berdampak pada tidak lakunya hasil panen mereka di pasaran karena kalah bersaing dengan harga pangan yang diimpor oleh pemerintah. Jika sudah seperti ini maka ketahanan pangan yang digadang-gadang pemerintah hanya menjadi angan-angan.
Ketahanan pangan seharusnya menjadi salah satu fokus utama pemerintah agar masyarakat dapat hidup sejahtera. Bagaimanapun, masyarakat Indonesia sebagian besar adalah para penghasil pangan pokok yang bisa memenuhi kuota kebutuhan nasional jika saja pengelolaannya dilakukan dengan benar, tidak direcoki oleh kepentingan-kepentingan para kapitalis, baik pengelolaan saat di tangan para petani ataupun saat melakukan pendistribusian pangan itu sendiri.
Dalam Islam, pengaturan pemenuhan kebutuhan pangan untuk umat begitu diperhatikan, jangan sampai ada satu wilayah negara yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan. Jika satu wilayah ada yang kekurangan pangan, maka wilayah lain yang memiliki kelebihan bahan pangan akan melakukan subsidi ke wilayah yang mengalami kekurangan, sehingga tidak diperlukan impor dari negara lain. Satu wilayah dengan wilayah lainnya saling memenuhi kebutuhan saudaranya sehingga ketahanan pangan dapat terealisasi.
Tidak akan ditemui petani-petani yang kecewa karena hasil panennya terbuang sia-sia, tidak akan ditemui masyarakat yang sulit untuk memenuhi kebutuhannya. Semua akan bisa terwujud jika sistem yang digunakan saat ini diganti dengan sistem Islam. Tidak ada pengaturan terbaik untuk manusia selain dari sistem Islam, sistem yang berasal dari Allah pemilik semesta alam.
Reni Ummu Ibrahim
Bogor [CM/NA]