CemerlangMedia.Com — Dari data BPBD Provinsi Kalsel pada Mei 2023 dapat diketahui bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda di Kalsel seluas 42 hektare, dan jumlahnya diperkirakan akan semakin bertambah. (15/6/2023)
Kasus karhutla seolah menjadi ritual tahunan yang tak kunjung usai. Banyak faktor yang menjadi pemicu, salah satunya adalah akibat ulah manusia. Baik karena melakukan pembakaran dengan sengaja, untuk membuka lahan pertanian baru maupun kelalaian dalam menggunakan api.
Hal ini diperburuk oleh kondisi tertentu yang menyebabkan rawan terjadinya kebakaran. Seperti gejala El Nino, maupun kondisi fisik tanah gambut yang terdegradasi.
Padahal kebakaran lahan gambut ini lebih berbahaya dibandingkan dengan kebakaran pada lahan kering (tanah nongambut). Biasanya lapisan gambut yang terbakar bertahan lama. Dari proses pembakaran ini akan menghasilkan asap tebal karena terjadi pembakaran tidak sempurna.
Dampak kebakaran hutan yang terjadi bisa menyebabkan pencemaran udara oleh debu, gas SOx, NOx, COx, dan sejenisnya.
Kebakaran yang terjadi di lahan gambut akan menghasilkan proporsi partikel kecil (PM2,5) yang lebih tinggi jika dibandingkan kebakaran hutan lainnya. Ukuran partikel ini 30 kali lebih kecil dari rambut manusia, sehingga lebih mudah diserap dan merusak kesehatan manusia. Banyak masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan, seperti infeksi saluran pernafasan, sesak nafas, iritasi kulit, iritasi mata, dan lain-lain.
Untuk mencegah terjadinya karhutla, perlu kerja sama yang baik antara seluruh elemen. Mulai pemerintah, swasta, dan masyarakat, semua harus saling mendukung program untuk menurunkan hotspot atau titik panas.
Oleh karena itu, perlu tindakan tegas agar kasus kebakaran hutan bisa diselesaikan secara tuntas. Pemerintah juga perlu membuat regulasi yang tepat dan tegas sehingga bisa menimbulkan efek jera bagi pelaku pembakaran lahan baik individu maupun swasta. Dengan begitu kasus kebakaran hutan tidak akan terus berulang.
Sri Purwanti, A. Md.K.L
Tanah Bumbu [CM/NA]
One thought on “Karhutla Kian Meluas, Belum Ada Solusi Tuntas”
Maa syaa Allah, hanya Islam solusi tuntas permasalahan karhutla.