CemerlangMedia.Com — Sebagaimana kita ketahui bahwa pemuda adalah aset masa depan suatu bangsa. Potensi pemuda untuk melakukan perubahan pada suatu negeri sangatlah besar. Bahkan dari semangat perjuangan pemuda yang diarahkan, dibina, dan dibimbing dengan baik bisa membawa suatu negeri untuk menyongsong kehidupan yang gemilang.
Untuk itu segenap potensi pemuda haruslah dijaga dan dirawat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memenuhi hak-hak pendidikan pemuda. Selain itu, pemuda utamanya pemuda muslim juga perlu diarahkan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat utamanya dalam perjuangan yang dapat menolong agama Allah.
Meskipun pemuda memiliki banyak potensi kebaikan namun pemuda juga riskan dengan ketidakstabilan emosi (labil), untuk itu pemuda perlu dukungan dan motivasi agar semangat untuk mengarungi kehidupan. Oleh karena itu penting untuk pemberian motivasi agar dapat mempengaruhi arah pandang kehidupan dan arah pandang pergerakan mereka dalam mewujudkan masa depan.
Pemberian motivasi dari Menteri Sosial Tri Rismaharini agar “tak bodoh dan miskin” adalah motivasi yang keliru, apalagi jika motivasi ini diberikan dari seorang tokoh figur public di tengah-tengah masyarakat. (03/05)
Bodoh dalam Islam adalah jahil yang artinya tidak mengetahui syariat Islam, sehingga memunculkan banyaknya orang pintar dalam berilmu namun tidak memahami seruan Allah. Maka wajar ketika ditemui banyak kerusakan di muka bumi ini, karena banyaknya kemaksiatan pada Allah. Sedangkan miskin yang terjadi hari ini yang disebabkan karena sistem kapitalis adalah kelalaian penguasa terhadap rakyatnya.
Oleh sebab itu penting adanya sistem kehidupan yang dapat menjaga dan merawat generasi muda agar menjadi generasi yang berkepribadian Islam, memperjuangkan agama Allah, dan juga membawa manfaat untuk sesama. Pemberian motivasi yang tepat akan membawa pada kemaslahatan umat dan perbaikan menuju peradaban gemilang.
Hanya saja sistem yang dapat menjaga generasi muda tersebut tidak akan pernah ditemui di sistem buatan manusia yakni kapitalisme yang hanya memfokuskan tujuan hidup pada keuntungan materi dan berdampak pada pencekokan motivasi dengan tujuan materi. Sistem kehidupan yang agung itu hanya ada pada sistem Islam dalam bingkai Daulah Khil4f4h Islamiah yang telah terbukti menjaga generasi muda menjadi agen of change, sebagaimana Muhammad Al Fatih yang di usia mudanya sudah berhasil menaklukkan Konstantinopel.
Shafiyyah AL Khansa (Penulis Buku)
Kebumen
[CM/NA]