Polemik Kegaduhan di Rumah Ibadah

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Manuver yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) lagi-lagi menuai protes. Pasalnya publik sudah merasa jenuh dengan narasi-narasi tentang radikal radikul, apalagi BNPT berencana mengontrol rumah ibadah. Gagasan tersebut dinilai bias paradigma dan kontraproduktif. Hal ini tentu saja telah memantik kegaduhan di kalangan masyarakat (7-9-2023).

Pada 2022 lalu sempat viral di grup WhatsApp terkait daftar nama-nama ustaz yang dianggap memiliki pandangan radikal, kali ini ditujukan untuk rumah ibadah (masjid). Masih di tahun yang sama, BNPT juga pernah mengeluarkan program pemetaan masjid. Di sini, data masjid-masjid dikumpulkan, nantinya akan dilakukan assesmen untuk mencegah penyebaran paham radikalisme. Kemudian pada 2023 ini muncul gagasan baru, yakni mengontrol rumah ibadah. Pengawasan ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya pemasangan kamera pengawas yang terhubung langsung ke BNPT, dll..

Banyak pihak menilai bahwa data masjid yang digunakan sebagai dasar kebijakan harus diverifikasi kebenarannya dan BNPT perlu memiliki transparansi dalam menentukan standar penilaian dan paradigma dasar penilaiannya. Bukan sekadar adanya asumsi dan kecurigaan semata, terutama dalam konteks langkah-langkah pencegahan kontraradikalisme atau kontraterorisme.

Narasi radikalisme yang digembar-gemborkan seakan menjadi indikasi bahwa masjid-masjid yang ada menyebarkan ideologi tertentu, propaganda, dan terhubung dengan jaringan teroris. Narasi sesat ini justru membuat rakyat merasa dicurigai, rumah ibadah yang seharusnya menjadi tempat mendekatkan diri kepada Sang Khalik jadi terusik karena sepak terjang BNPT. Seolah-olah entitas umat Islam menjadi prioritas proyek-proyek BNPT semata. Meskipun program deradikalisasi terorisme yang dilakukan oleh BNPT terlihat mengadopsi konsep yang sama dengan dokumen Rand Corporation yang disampaikan di Kongres Amerika Serikat tersebut.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya umat Islam cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh berbagai informasi yang mencoreng citra umat Islam sendiri. Allah memerintahkan kita untuk menjaga dan memakmurkan masjid. Rasulullah saw. juga memberikan contoh yang terbaik dalam cara memakmurkan masjid. Inilah hal yang penting untuk dipahami oleh umat Islam. Membatasi aktivitas di masjid-masjid sebenarnya mengurangi fungsi dan peran yang seharusnya dimiliki oleh masjid itu sendiri. Seharusnya, BNPT lebih mengkhawatirkan pemahaman yang mengobok-obok Islam, sebagaimana terjadi di Ponpes Alzaytun, dll..

Ummu Fahri
Kota Padang Panjang [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *