Problem Besar Kemiskinan di Tanah Papua

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Theofransus Litaay, tenaga ahli utama dari Kantor Staf Presiden (KSP) menyebutkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun Presiden Joko Widodo melakukan prioritas pembangunan di tanah Papua dan telah banyak membawa perubahan dan keberhasilan di provinsi paling Timur Indonesia itu.

Ia mengatakan secara objektif hasil pembangunan di Papua banyak mengalami peningkatan dilihat dari aspek Indeks Pembangunan Manusia (IPM), turunnya angka kemiskinan dan meningkatnya angka harapan hidup, Minggu (11/6).

Namun, benarkah demikian? Walaupun secara angka memang menunjukkan adanya penurunan yaitu dari angka 28,17 persen pada Maret 2010 dan menjadi 26,56 persen di 2022. Pada kenyataannya upaya penurunan angka kemiskinan tersebut masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi semua. Apalagi jika melihat penurunan angka tersebut terjadi dalam kurun waktu 10 tahun yang notabene Papua kaya akan sumber daya alam. Contohnya saja emas, batu bara, besi, batu kapur, dan lain sebagainya.

Terlebih lagi jika melihat pernyataan dari Gubernur Lemhannas Andi Widjayanto dalam forum komunikasi bertajuk Mitigasi Risiko Kerisis 2023, beliau mengatakan bahwa aksi kekerasan di Papua juga cenderung meningkat di masa kepemimpinan Presiden Jokowi. Menurutnya insiden-insiden tersebut malah tidak terkait dengan masalah kesejahteraan, Rabu (22/2). Ini menunjukkan bahwa terdapat banyak problem yang kompleks di tanah Papua, yang penyelesaiannya sebenarnya tidak bisa hanya fokus pada satu masalah saja tetapi harus menyeluruh.

Papua yang kaya akan sumber daya alam tetapi justru pada saat yang sama kemiskinan juga menjadi problem utama. Tentu ini harus menjadi bahan renungan bagi semua. Ke manakah hasil dari pengolahan bahan-bahan tambang tadi bermuara dan siapakah sebenarnya yang mengelola kekayaan alam dari provinsi Papua tersebut? Menjadi pertanyaan besar bagi semua terlebih masyarakat Papua tentunya.

Negara yang seharusnya mengelola sumber daya alam kemudian menyalurkannya kembali untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyatnya, justru tidak terjadi pada sistem yang ada saat ini. Masyarakat Papua yang sepatutnya sejahtera dari segi ekonomi tetapi justru miskin di tanahnya sendiri. Kekayaan alam yang seharusnya mereka nikmati dan menjadi miliknya tetapi justru berpindah tangan kepada para kapitalis dan mereka tidak mampu berbuat apa-apa kecuali hanya pasrah saja.

Miris memang, tetapi inilah faktanya. Jika sistem ini masih bercokol dan tetap eksis di negeri ini maka bisa dipastikan bahwa kemiskinan akan merata di seluruh negeri. Lalu apakah umat hanya akan berdiam diri saja? Seharusnya tidak, mari sama-sama kerahkan kemampuan yang ada untuk memahamkan umat tentang adanya bahaya besar pada sistem kapitalisme dan segera beralih kepada sistem Islam.

Hanya sistem Islamlah yang mampu menyelesaikan problematika umat secara menyeluruh. Di dalam Islam, sumber daya alam dikelola oleh negara dan dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat. Di dalam sistem Islam pemecahan setiap masalah tidak hanya fokus pada satu akar masalah saja tetapi menyeluruh, karena sejatinya Islam memang solusi untuk setiap permasalahan hidup. Sayangnya saat ini umat tidak paham dengan hal itu dan ini menjadi tugas bersama untuk memahamkannya. Sistem Islam hadir bukan hanya untuk penganut salah satu agama saja tetapi untuk seluruh umat, karena aturan Islam lahir dari sang Khaliq Allah Swt..

Rina Herlina
Payakumbuh [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *