CemerlangMedia.Com — “Malang tidak dapat ditolak, untung tidak bisa diraih”. Itulah yang terjadi di tanah Minangkabau.
Sumatra Barat merupakan destinasi wisata unggulan di Indonesia yang memesona dengan keindahan alamnya. Namun, kesan itu hilang dalam sekejap karena bencana alam berupa banjir lahar dingin dan tanah longsor melanda hampir di seluruh wilayah sehingga menyebabkan Sumatra Barat lumpuh total (11-5-2024)
Curah hujan tinggi mengguyur hulu sungai di puncak Gunung Marapi, Sumatra Barat. Hal ini memicu banjir lahar dingin yang melanda lima kecamatan di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam. Alhasil, menyebabkan ruas jalan utama terputus, yaitu di Malalak dan Silaing. Sementara itu, kawasan Kelok 9 Nagari Sarilamak, Kabupaten Limapuluh Kota dan akses jalan Sitinjau Lauik Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang diterjang tanah longsor pada hari yang sama, Sabtu malam lalu.
Akibat bencana tersebut, jalur utama provinsi terputus, fasilitas umum rusak, sektor pertanian hancur, rumah-rumah dan jembatan rusak, serta terdapat puluhan orang korban tewas, dan sebagian lagi masih belum ditemukan. Cuaca ekstrem menjadi faktor penyebab terjadinya bencana. Kondisi ini tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalkan melalui penanganan mitigasi yang cepat sehingga dapat mencegah banyak korban dan kerusakan.
Bencana alam yang terjadi di Sumatra Barat terjadi karena banyak faktor, di antaranya alih fungsi lahan, penggundulan hutan, dan pengerukan sumber daya alam. Akibatnya baru dirasakan ketika musim hujan seperti saat ini.
Dalam Islam, negara memiliki tanggung jawab sebagai pengurus nasib rakyat, termasuk dalam menghadapi bencana. Sebagai kepala negara, khalifah akan segera mengambil tindakan mitigasi untuk mengurangi risiko dan menggunakan semua sumber daya yang tersedia untuk menangani bencana tersebut dengan cepat, meskipun membutuhkan dana yang cukup tinggi.
Sumber pendanaan berasal dari fai, kharaj, harta kepemilikan umum, dan apabila kurang mencukupi, akan diambil dari harta kaum muslim secara sukarela. Tindakan ini mencerminkan komitmen negara dalam merawat kesejahteraan dan keselamatan rakyatnya ketika menghadapi bencana. Wallahu a’lam bisshawwab.
Ummu Fahri
Kota Padang Panjang, Sumatra Barat [CM/NA]