CemerlangMedia.Com — Suara dan karya untuk mengedukasi umat agar tidak membeli produk pro Isr*el terus gencar. Di Ramadan ini, MUI mengingatkan dalam fatwa No. 83/2023 tentang hukum dukungan terhadap perjuangan P4l3stin4, salah satu bentuknya adalah dengan menyerukan boikot 21 merk kurma produksi Isr*el (beritasatu.com, 12-3-2024).
Kalau kita coba analisis lebih dalam, seruan boikot ini sudah masif, bahkan sejak 1945. Seruan memboikot produk Isr*el maupun yang berafiliasi dengan Isr*el sudah digaungkan pertama kali oleh Liga Arab. Artinya, 79 tahun, boikot ini tidak cukup efektif untuk menghentikan aksi genosida yang dilakukan Isr*el terhadap warga P4l3stin4.
Belum lagi pengiriman bantuan dari berbagai negara lewat pintu Rafah yang juga ternyata diblokade oleh Isr*el. Lebih parahnya lagi, mereka ditembaki roket sehingga minim sekali bantuan yang bisa masuk, bahkan terhenti berbulan-bulan.
Lalu, apa yang bisa menghentikan aksi kejam Isr*el ini? Tidak lain adalah militer. Sebab, tidak apple to apple jika Isr*el menyerang dengan militer, sedangkan negara lain membantu dengan uang, makanan, bahkan kain kafan.
Tidak perlu militer muslim di seluruh dunia diterjunkan untuk melawan Isr*el, militer Indonesia saja sudah cukup untuk melawan mereka. Sebab, pada faktanya, militer Isr*el ini amat lemah, pengecut, dan tidak jago berperang.
Akan tetapi, mengapa militer-militer yang ada di negeri muslim saat ini amat takut terhadap Isr*el dan Amerika? Ternyata ada sekat besar yang dibuat oleh Isr*el dan Amerika sejak 1917. Dahulu umat Islam bersatu membentuk peradaban gemilang di bawah kepemimpian khilafah islamiah, tetapi pada 1924, umat dipecah-pecah oleh nation state lewat Deklarasi Balfour.
Ideologi sekuler mulai muncul di tengah-tengah umat, sedangkan ideologi Islam mulai dihapuskan. Akhirnya, sejak hari itu, umat merasa ada harga mati yang harus diperjuangkan di dalam negeri daripada nyawa saudara sendiri.
Di sinilah pentingnya edukasi kepada umat bahwa tidak ada persatuan kecuali dengan mengembalikan Daulah Islam dan menyerukan jihad untuk membantu membebaskan P4l3stin4. Semoga Allah mampukan kita untuk menjadi batu bata perjuangan tersebut. Wallahu a’lam bisshawwab.
Wahyu Susilo Wati, S.Pd.
(Aktivis Muslimah Pemerhati Generasi Sleman, DIY) [CM/NA]