Oleh: Sarifatul Amalia
(Siswi SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan)
CemerlangMedia.Com — Namaku Sarifatul Amalia, sekarang aku telah menduduki masa-masa akhir kelas XII. Di sini aku akan menceritakan pengalamanku selama bersekolah di SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan ini. Ceritaku ini bukanlah tentang cinta-cintaan seperti kebanyakan orang kira, tetapi tentang rasa haru dan senang.
Berawal dari aku yang dahulunya menduduki kelas X. Di sini banyak yang tidak tahu bahwa waktu itu aku bukan di IPS melainkan siswi jurusan IPA yang pindah ke IPS. Ya, ketika di IPA aku belum mengenal teman sekelas karena masih suasana covid-19. Selang beberapa minggu, aku pindah jurusan ke IPS.
Kepindahanku ini mengharuskan untuk mengenal suasana baru di kelas. Di sini aku belum begitu akrab dengan mereka karena kami hadir ke sekolah hanya beberapa saat saja, selebihnya mengikuti kelas online dari rumah.
Waktu demi waktu berlalu. Setelah covid-19 berakhir, aku telah menduduki kelas XI. Di kelas ini, aku menemukan teman-teman yang cukup akrab, ada yang banyak bicara, pendiam, dan lain sebagainya.
Hari-hari berlalu, banyak kegiatan yang harus dilakukan, seperti mengerjakan tugas, mengikuti lomba, dan yang jelas belajar dan belajar. Akan tetapi, yang paling banyak nyatanya, ya, tugas dan tugas, mungkin karena sudah mendekati kelas XII. Salah satunya yaitu penelitian sejarah yang dipandu oleh Ibu Qomariyah.
Di sini pilihannya ada dua, mau ke Banjarmasin atau penelitian ke Sampit. Semua itu kami yang menentukan, hanya saja ini dilakukan berkelompok. Aku memilih untuk ikut ke Sampit karena Banjarmasin lumayan jauh bagiku. Aku mendapat pengalaman dan kesenangan karena selain meneliti, aku juga bisa jalan-jalan di sekitar Sampit, kalau istilah anak gaul, namanya healing.
Selain mengikuti penelitian yang menarik, tugas yang diberikan oleh Ibu Qomariyah tidak kalah rumit. Setiap kelompok harus mengetik makalah dan menyusunnya dari a sampai z. Senang dan susah campur aduk menjadi satu. Akhirnya, selesai juga tugas makalah sejarah, semua itu untuk tambahan nilai, maka harus dikerjakan secepatnya agar cepat selesai.
Setahun lamanya setelah menjalani suka duka kelas XI, kini saatnya menginjakkan kaki di kelas XII IPS 2 dengan wali kelas yang cukup tegas. Wali kelas kami bernama Ibu Halimatus Sadiah, ia sangat disegani oleh murid-murid yang ada di SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan.
Di sinilah aku bertemu dengannya. Mungkin bagi sebagian orang, kata ini adalah masa di mana aku menyukai seseorang. Oh, tentu tidak dong, Bestie. Maksud dari kalimat “Bertemu dengannya” itu adalah bertemu dengan teman-teman yang membuatku nyaman lalu akrab dengan mereka. Ada Rasti, Yesi, Amel, Safira, Nedika, Sanah, Jaitun, Agustina juga Winda, paket komplitlah pokoknya.
Sifat mereka yang baik dan saling bertukar cerita. Ada juga yang tidak enggan untuk menasihati di kala aku berbuat salah. Itulah yang kusuka dari mereka, begitu juga rasa sportifitas.
Begitu banyak tugas di kelas XII ini yang harus kukerjakan, baik presentasi maupun tugas sendiri-sendiri. Meskipun terkadang aku sedikit malas, tetapi aku juga bersyukur karena aku bisa bertanya hal yang tidak kupahami kepada teman-temanku.
Mereka jugalah yang dapat memahami sifatku, walaupun masih ada juga yang membicarakan kesalahanku. Ya, namanya manusia, kadang suka menilai buku dari sampulnya. Entah dicap malas dan sebagainya, seakan dirinya lebih baik dan ingin dimengerti.
Masa ujian praktik tiba. Hal yang diujikan adalah memasak, cara membuat es dalam bentuk video tutorial. Kalau ujian memasak, kemampuanku jangan diragukan karena memang hobiku adalah memasak.
Setelah ujian praktik memasak, guru kami ada yang bilang bahwa masakan kelompokku begitu enak dan menarik. Senangnya hingga ke ubun-ubun. Walaupun dari segi pelajaran aku kalah, tetapi kalau soal memasak tidak kalah.
Dari bertemu dengan teman-teman baik inilah aku merasa bahwa untuk menjadi baik tidak harus menjadi seseorang yang sempurna dalam segala hal, apalagi jika dipaksakan. Aku belajar bahwa menjadi baik pun bisa tanpa harus menghilangkan jati diriku. Inilah aku, ketika bertemu dengannya, banyak hal baik yang datang pada akhirnya. [CM/NA]