Pel3cehan pada Anak dan Hilangnya Fitrah Ibu

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Neni Nurlaelasari
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)

CemerlangMedia.Com — Ibu merupakan sosok terdepan dalam melindungi buah hatinya. Sifat kasih sayang yang dimilikinya membuat ibu mampu berkorban apa pun untuk anaknya. Namun, lemahnya iman dan kesulitan ekonomi telah mengikis fitrah ibu sehingga mendorongnya melakukan tindakan asusila pada anak.

Terjadi pada seorang ibu berinisial R (22). Ia dilaporkan karena telah mel*cehkan anaknya berusia 4 tahun di Tangerang Selatan, Banten. Kasus yang sama terjadi pula di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Seorang ibu berinisial AK (26), tega menc4buli anaknya yang berusia 10 tahun.

Kedua tindakan penc4bulan ini direkam lantaran tergiur iming-iming uang yang ditawarkan oleh pemilik akun Facebook berinisial IS (Detik.com, 09-06-2024). Aksi penc4bulan yang dilakukan oleh ibu, tentu akan berdampak buruk bagi anaknya. Rasa trauma merupakan salah satu bahaya yang mengintai perkembangan mental anak. Lalu, mengapa tindakan penc4bulan ini bisa terjadi?

Sekularisme Hilangkan Fitrah Ibu

Jika kita cermati, faktor penyebab terjadinya tindakan penc4bulan, yaitu lemahnya akidah, kesulitan ekonomi, serta minimnya peran negara dalam menyejahterakan rakyatnya. Lemahnya akidah menjadikan ibu tidak memahami dengan benar tugas yang diamanahkan kepadanya.

Selain itu, tidak adanya idrak sillah billah (kesadaran seorang hamba akan hubungannya dengan Allah), membuatnya merasa bebas melakukan tindakan apa pun. Hal ini disebabkan oleh penerapan sistem sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Sistem ini menjadikan individu memandang agama hanya sebatas ritual ibadah semata.

Sementara itu, kesulitan ekonomi telah mendorong ibu untuk melakukan apa pun demi mendapatkan materi. Ini terjadi akibat penerapan sistem kapitalisme yang memandang kebahagiaan atau kesuksesan terletak pada banyaknya materi, tanpa peduli halal atau haram dalam pandangan agama. Alhasil, perbuatan asusila yang direkam menjadi hal biasa, selama hal itu mendatangkan keuntungan materi.

Lemahnya amar makruf nahi mungkar di tengah masyarakat menjadikan sebagian orang bersifat individual. Individu tidak peduli dengan kemaksiatan yang terjadi, maupun kesulitan yang dihadapi tetangga dan lingkungan di sekitarnya.

Di sisi lain, minimnya peran negara dalam menyejahterakan rakyatnya membuat masing-masing individu menanggung beban hidupnya sendiri. Para ayah dihadapkan pada situasi sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan upah yang layak. Sementara para ibu memutar otak dalam mencukupi kebutuhan keluarganya di tengah melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok.

Tidak hanya itu, pendidikan dan kesehatan yang berkualitas pun menjadi barang mahal. Keadaan ini mendorong para ibu untuk bekerja atau memiliki usaha demi mendapatkan pemasukan tambahan, termasuk rela mengambil tawaran untuk membuat video asusila dengan imbalan sejumlah uang.

Minimnya peran negara ini akibat dari penerapan sistem ekonomi kapitalisme yang membuat sumber daya alam dikuasai oleh swasta maupun asing. Alhasil, negara tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai untuk menyejahterakan rakyatnya. Dengan melihat fakta dan beberapa faktor penyebab terjadinya penc4bulan, lalu solusi apakah yang tepat agar tindakan penc4bulan pada anak tidak terulang kembali?

Islam Menjaga Fitrah Ibu

Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur segala aspek kehidupan manusia. Tindakan asusila seperti penc4bulan merupakan perbuatan mendekati zina yang termasuk dosa. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt.,

“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra’: 32).

Dalam Islam, tindakan preventif (pencegahan) merupakan hal penting agar tidak terjadi tindakan asusila. Penanaman akidah yang kokoh menjadi hal utama yang dilakukan negara kepada setiap individu.

Kuatnya akidah akan mendorong individu untuk menjadikan syariat Islam sebagai pijakan dalam melakukan sebuah perbuatan. Keterikatan kepada syariat ini menjadi penting dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, serta bernegara.

Selain itu, peran serta masyarakat dalam amar makruf nahi mungkar menjadi hal penting agar suasana keimanan masyarakat terjaga. Ini bisa meminimalkan terjadinya berbagai tindakan kejahatan, termasuk penc4bulan.

Sementara itu, negara dalam sistem Islam berkewajiban untuk menyejahterakan rakyatnya. Sumber daya alam yang ada wajib dikelola negara, kemudian hasilnya untuk menyejahterakan rakyat, seperti menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok agar tetap terjangkau, akses pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan gratis, pembangunan fasilitas umum, dan sebagainya. Sebab, fungsi negara dalam sistem Islam adalah pelayanan rakyat, sebagaimana hadis Rasulullah saw.,

“Imam/khalifah itu laksana penggembala dan hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap gembalaannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Di sisi lain, Islam telah mengatur tugas ayah sebagai pencari nafkah dan ibu sebagai pengatur rumah tangga. Islam mendorong para ibu untuk memaksimalkan perannya dalam mendidik anak agar mampu mencetak generasi Islam yang berkualitas. Dengan pembagian tugas ini, maka para ibu bisa fokus untuk mendidik anak tanpa terbebani mencari penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Namun, sempurnanya aturan Islam tidak bisa diterapkan jika kita masih bertumpu pada sistem kapitalisme. Oleh karena itu, sudah saatnya kita menerapkan sistem Islam secara menyeluruh (kafah) agar tindakan penc4bulan pada anak tidak terulang kembali dan fitrah ibu terjaga dengan baik. Wallahu a’lam bisshawwab. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *